Sukses

KRL Jabodetabek Angkut 2,5 Juta Penumpang saat Libur Panjang Idul Adha 2024

KAI Commuter mencatat rata-rata pengguna di angka 639.771 orang per harinya, dan volume tertinggi pada Selasa, 18 Juni 2024 sebesar 756.408 orang.

Liputan6.com, Jakarta - PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) atau KAI Commuter mencatat volume pengguna KRL Jabodetabek selama libur panjang Idul Adha 2024, Sabtu-Selasa 15-18 Juni 2024 sebanyak 2.559.085 orang.

Dengan rata-rata pengguna di angka 639.771 orang per harinya, dan volume tertinggi pada Selasa, 18 Juni 2024 sebesar 756.408 orang.

Corporate Secretary KAI Commuter Anne Purba mengatakan, stasiun-stasiun yang terintegrasi dengan perjalanan Commuter Line Lokal juga ramai, seperti Stasiun Cikarang terintegrasi dengan Commuter Line Walahar dan Jatiluhur. 

"Pada periode tersebut volume pengguna yang naik Commuter Line Walahar dan Jatiluhur berjumlah 22.010 orang, dan pengguna KRL Jabodetabek yang turun sebanyak 81.882 orang," terang dia, Kamis (20/6/2024).

Sementara di Stasiun Rangkasbitung yang terintegrasi dengan Commuter Line Merak pada periode yang sama, tercatat volume penggun yang turun sebanyak 74.803 orang. Sedangkan untuk volume pengguna yang naik Commuter Line Merak di stasiun tersebut diangka 11.517 orang. 

Pada masa libur panjang Idul Adha ini 15-18 Juni 2024 kemarin, KAI Commuter mengoperasikan KRL Jabodetabek sebanyak 1.048 perjalanan per harinya yang mengacu pada hari kerja. 

"Dengan pola operasional tersebut, diharapkan masyarakat tetap dapat bermobilisasi secara normal menggunakan kereta commuter line," ujar Anne. 

Selain KRL Jabodetabek, di sepanjang libur Idul Adha 2024, total volume pengguna Commuter Line Bandara Soetta tercatat sebanyak 18.863 orang. Adapun rata-rata volume pengguna Commuter Line Basoetta pada hari kerja sepanjang Juni 2024 sebanyak 6.625 orang per hari.

Sementara untuk Commuter Line Merak, KAI Commuter tetap mengoperasikan sebanyak 14 perjalanan tiap harinya, dengan total kapasitas pengguna sebanyak 10.685 orang per harinya. 

Pada periode libur panjang Idul Adha kemarin tercatat volume pengguna sebanyak 53.721 orang. Sementara akumulasi volume pengguna sepanjang Juni 2024 ini sebanyak 211.582 orang.

 

2 dari 4 halaman

958 Ribu Lebih Penumpang Padati KRL Commuter Line Tiap Senin pada Februari 2024

Sebelumnya, PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) atau KAI Commuter mencatat, rata-rata volume pengguna KRL Commuter Line Jabodetabek pada hari kerja sepanjang Februari 2024 sebanyak 921.123 orang per hari. Dengan rata-rata volume setiap hari Senin sebanyak 958.269 orang.

Sementara volume pengguna KRL Commuter Line pada akhir pekan minggu lalu rata-rata sebanyak 706.392 orang per harinya. Akhir pekan ini, Minggu, (3/3/2025) hingga pukul 15.00 WIB tercatat pengguna KRL Jabodetabek sebanyak 388.277 orang. 

"Dengan Stasiun Tanah Abang sebagai stasiun dengan volume tujuan terbanyak yaitu sebanyak 22.572 orang. Stasiun dengan keberangkatan pengguna tertinggi pada akhir minggu ini yaitu Stasiun Bogor dengan jumlah pengguna 30.415 orang," jelas Corporate Secretary KAI Commuter Anne Purba, dikutip Senin (4/3/2024).

Anne menyampaikan, Stasiun Tanah Abang pada waktu yang sama tercatat pengguna sebanyak 19.133 orang yang naik dan 22.572 orang yang turun di stasiun tersebut.    

Adapun saat ini dioperasikan sebanyak 1.061 perjalanan KRL Jabodetabek setiap harinya. KAI Commuter juga mencatat persebaran pengguna pada hari kerja masih terpusat pada jam sibuk pagi (06.30-08.30 WIB) dan sore hari (16.00-18.00 WIB).

 

 

3 dari 4 halaman

56 Perjalanan Commuter Basoetta

Anne mengutarakan, saat ini pihaknya pun telah mengoperasikan sebanyak 56 perjalanan Commuter Line Basoetta, dengan perjalanan tiap harinya mulai pukul 05.00 WIB sampai dengan 22.45 WIB. 

"Tercatat sepanjang di bulan Februari 2024, rata-rata volume pengguna pada hari kerja sebanyak 6.130 orang perhari dan sebanyak 5.499 orang pada akhir pekan," imbuhnya. 

Per 1 Maret 2024, Commuter Line Basoetta menambah pemberhentian yakni di Stasiun Rawabuaya, dari hari pertama jumlah pengguna di Stasiun tersebut sebanyak 14.616 orang.

Pada Commuter Line Merak, KAI Commuter mengoperasikan sebanyak 14 perjalanan Commuter Line Merak per harinya mulai pukul 05.05 WIB sampai dengan pukul 21.22 WIB. 

"Sepanjang bulan Februari kemarin akumulasi total pengguna Commuter Line Merak di angka 335.257 orang, dengan rata-rata pengguna pada hari kerja sebanyak 10.916 orang per hari dan rata-rata pengguna para hari libur per akhir pekan 14.153 orang per hari," ujar Anne.

4 dari 4 halaman

Menhub Resmikan Biskita di Kota Bekasi, Terintegrasi Stasiun LRT dan KRL

Sebelumnya diberitakan, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi resmikan layanan angkutan massal perkotaan Biskita Trans Bekasi Patriot, Minggu (3/3/2024). Layanan angkutan ini melayani koridor Summarecon Bekasi Vida Bantar Gebang via Revo Mall (Stasiun LRT Bekasi Barat). 

“Harapannya kehadiran Biskita Trans Patriot Bekasi dapat mengoptimalkan integrasi angkutan massal di Bekasi karena sudah terintegrasi dengan angkutan massal lainnya yaitu LRT Jabodebek dan Kereta Rel Listrik,” kata Budi, dalam acara peresmian, di Bekas

Budi menambahkan, dengan adanya layanan angkutan massal ini dapat mendorong masyarakat untuk beralih dari kendaraan pribadi ke angkutan massal perkotaan. Adapun, proyek ini mendapatkan pendanaan dari APBN, sedangkan dalam waktu tertentu nantinya akan dikelola oleh Pemerintah Daerah. 

“Jika kita bandingkan, ketersediaan angkutan kota di Jakarta dan Bodetabek masih belum berimbang, maka dari itu kami akan melakukan percepatan di Bodetabek,” jelas Budi. 

Plt Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ), Suharto menuturkan layanan Biskita di Bekasi merupakan yang kedua di Bodetabek setelah Kota Bogor. 

“Di Bogor sudah kami meluncurkan Biskita pada 2021 dengan jumlah penumpang mencapai 335 ribu. Kemudian pada 2023 penumpang di Bogor melonjak menjadi 4 juta penumpang dengan tarif Rp 4.000 untuk umum, Rp 2.000 untuk pelajar, lansia, dan difabel,” tutur Suharto. 

Sedangkan, untuk layanan tarif Biskita di Bekasi, Suharto mengatakan pihaknya saat ini masih melakukan sosialisasi dan mempercepat proses regulasi untuk ada PMK pentarifan layanan di Bekasi.