Sukses

Kemenperin Siap Luncurkan Program Restrukturisasi Mesin untuk Industri Mamin

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) perluas program restrukturisasi mesin dan peralatan produksi ke sektor industri makanan dan minuman (mamin) mulai 2024.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menggulirkan program restrukturisasi mesin dan peralatan produksi 2024 yang dapat dimanfaatkan sektor industri, termasuk di sektor industri agro.

Langkah ini untuk mendorong penggunaan teknologi terkini yang disediakan produsen dalam negeri sehingga memacu hilirisasi industri dan meningkatkan daya saing industri.

"Di sektor industri agro, kami sudah menjalankan program restrukturisasi mesin dan peralatan untuk industri pengolahan kayu dan furnitur. Hal ini berdasarkan Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 42 Tahun 2022 tentang Program Restrukturisasi Mesin dan/atau Peralatan Industri Pengolahan Kayu," ujar Direktur Jenderal Industri Agro Kemenperin, Putu Juli Ardika dalam keterangan resmi di Jakarta, Jumat (10/5/2024).

Ia menuturkan, tujuan dari program tersebut, antara lain adalah untuk penguatan rantai nilai industri kayu olahan dan furnitur melalui optimalisasi aspek teknologi.

"Selain itu, dapat mendongrak daya saing dan efisiensi produksi industri kayu olahan dan furnitur. Bahkan, dengan meningkatnya kapasitas dan mutu produk, akan berdampak pada peningkatan nilai ekspor,” kata dia.

Sejak 2022, sebanyak 24 perusahaan pengolahan kayu dan furniture telah mengikuti program restrukturisasi mesin dan peralatan produksi ini. Jumlah itu terdiri dari sembilan perusahaan pada 2022 dan 15 perusahaan pada 2023, dengan total anggaran mencapai Rp10 miliar.

Pada 2024, anggaran yang dialokasikan untuk program restrukturisasi mesin dan peralatan di industri pengolahan kayu dan furnitur sebesar Rp7,5 miliar dengan target peserta 10 perusahaan.

"Berdasarkan laporan perusahaan penerima dana program restrukturisasi tahun 2022, program ini telah berdampak terhadap peningkatan efisiensi perusahaan sebesar 10-30 persen, mutu produk 10-30 persen, dan produktivitas perusahaan 20-30 persen,” tutur Putu.

Dengan ada dampak positif tersebut, program restrukturisasi mesin dan peralatan produksi ini akan diperluas ke sektor industri makanan dan minuman (mamin). Apalagi, industri mamin merupakan salah satu sektor yang memberikan kontribusi besar terhadap perekonomian nasional dan menjadi salah satu sektor prioritas sesuai peta jalan Making Indonesia 4.0.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Peluang di Sektor Industri

"Oleh karena itu, beberapa waktu lalu, kami telah menggelar Rapat Koordinasi Kebijakan Restrukrisasi Mesin atau Peralatan di Sektor Industri Makanan dan Minuman. Kegiatan ini dilaksanakan untuk mendapatkan masukan dari seluruh stakeholders atas rancangan kebijakan program restrukturisasi mesin dan peralatan sektor industri makanan dan minuman,” kata Putu.

Kegiatan yang dilaksanakan di Surabaya ini dihadiri lebih dari 100 peserta, antara lain para pelaku industri di sektor agro, pelaku industri permesinan, serta dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Timur. Turut hadir juga asosiasi dari industri terkait seperti GAPMMI, HIMKI, ASTRULI, ACBBI, MASSI, ALSINTANI dan GAMMA yang meninjau manfaat kebijakan restrukturisasi ini bagi industri pengolahan dalam negeri.

Dalam rangkaian agenda Rakor di Surabaya, Jawa Timur Putu juga melakukan kunjungan kerja ke produsen mesin produksi PT Meco Inoxprima di Sidoarjo dan PT Metro Mesin di Malang. Tujuan dari kunjungan ke kedua perusahaan tersebut adalah untuk melihat kesiapan industri peralatan dan permesinan dalam mendukung program restrukturisasi mesin dan peralatan produksi sektor industri agro.

"Kami berharap syarat TKDN pada program restrukturisasi mesin dan peralatan ini menjadi peluang bagi sektor industri permesinam nasional untuk turut berperan dalam peningkatan daya saing produk industri manufaktur nasional khususnya industri agro,” ujar Putu.

 

3 dari 4 halaman

Di Hannover Messe 2024, Kemenperin Gaet Mitra Dunia Kembangkan SDM Industri

Sebelumnya, peningkatan kerja sama di bidang pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) industri merupakan salah satu target keikutsertaan Indonesia di acara Hannover Messe 2024.

Dalam pameran industri terbesar dunia yang berlangsung pada 22-26 April 2024 tersebut, Paviliun Indonesia menghadirkan salah satu agenda berupa Business Forum yang membahas dukungan terhadap transformasi digital di era industri 4.0, salah satunya dari sisi SDM.

“Penyelenggaraan Business Forum dengan tema SDM industri diharapkan dapat meningkatkan kolaborasi ke depannya untuk mencapai visi dan memperluas peluang bisnis untuk pertumbuhan ekonomi,” ujar Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri Kementerian Perindustrian, Masrokhan saat memberikan keynote speech pada Business Forum di Pavilun Indonesia, Hannover Messe, dikutip Sabtu (27/4/2024).

BPSDMI melalui Pusat Industri Digital (PIDI 4.0) menyelenggarakan Business Forum dengan topik-topik terkait industri 4.0, menghadirkan para pembicara dari Otorita Ibu Kota Nusantara, FESTO, dan Amazon Web Services (AWS) sebagai mitra PIDI 4.0, serta TechnoGIS sebagai perusahaan Indonesia yang berpartisipasi dalam gelaran tersebut.

PIDI 4.0 merupakan salah satu perwujudan dari prioritas peta jalan Making Indonesia 4.0 yang diluncurkan oleh Presiden Joko Widodo pada tahun 2018. Fasilitas tersebut dibangun untuk membantu industri di Indonesia bertransformasi menuju industri 4.0.

Saat ini, PIDI 4.0 memiliki 48 mitra nasional dan internasional yang terdiri dari perusahaan industri, asosiasi, instansi pendidikan, serta stakeholders lainnya.

Ekosistem PIDI 4.0 mempercepat proses transformasi digital di Indonesia melalui adopsi teknologi dan peningkatan kompetensi industri 4.0 bagi SDM industri.

Peningkatan kompetensi industri 4.0 bagi SDM industri tersebut di antaranya diterapkan melalui berbagai pelatihan, seminar, hingga workshop terkait keterampilan untuk mendukung industri 4.0 yang diselenggarakan PIDI 4.0, seperti big data, artificial intelligence, robotik, dan Internet of Things (IoT).

 

4 dari 4 halaman

Peningkatan SDM Industri 4.0

Upaya peningkatan SDM industri 4.0 juga dilakukan Kemenperin melalui unit pendidikan dan pelatihan vokasi industri yang dimiliki, berupa sembilan SMK, 11 politeknik, dua akademi komunitas, dan tujuh balai diklat industri yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia.

Peningkatan SDM industri 4.0 melalui PIDI 4.0 dan unit-unit BPSDMI Kemenperin menjadi salah satu daya tarik dalam matchmaking business and networking di forum bisnis di Hannover Messe 2024. "Diskusi dalam Business Forum menunjukkan bagaimana industri telah mengambil langkah-langkah penting dalam mendukung transformasi digital di era industri 4.0,” kata Masrokhan.

Di sela-sela acara business forum, Kepala BPSDMI melakukan diskusi bilateral dengan IFM selaku mitra PIDI 4.0. IFM merupakan perusahaan yang bergerak di bidang teknologi pintar yang berpusat di Jerman.

IFM yang juga memiliki cabang di Indonesia ini menyampaikan rencana program dan kegiatan kolaboratif bersama BPSDMI melalui PIDI 4.0 dengan mereplikasi implementasi kerja sama antara BPSDMI dengan FESTO. 

Selain itu, Kepala BPSDMI juga melakukan pertemuan bilateral dengan Solinatra dan akan menindaklanjuti pengajuan usulan kerja sama di bidang pengembangan SDM industri dan transformasi digital yang mengedepankan sustainability dan green industry.

 

 

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.