Sukses

Dampak Tahun Politik Minim, Industri Properti Diramal Makin Moncer di 2024

Bisnis properti di tahun 2024 diprediksi akan semakin moncer. Salah satu buktinya tahun politik ternyata tidak berpengaruh negatif pada sektor properti di tanah air.

Liputan6.com, Jakarta Bisnis properti di tahun 2024 diprediksi akan semakin moncer. Salah satu buktinya tahun politik ternyata tidak berpengaruh negatif pada sektor properti di tanah air. 

Direktur Sales & Marketing Citra Swarna Group (CSG), Felicia Simon mengungkapkan bahwa tahun 2023 pendapatan Citra Swarna Group meningkat 39 persen, dari target Rp600-an miliar, ternyata terealisasi Rp900-an miliar.

"Tahun ini kami menetapkan target pendapatan Rp1,1 triliun. Target ini diluar pendapatan dari akuisisi commercial building" jelasnya dikutip Minggu (3/3/2024).

Felicia menuturkan, sumber pendapatan terbesar CSG masih dari proyek landed residential, baik yang sedang berjalan maupun yang baru. 

Menurutnya, tahun ini CSG tidak hanya fokus pada pengembangan rumah dan ruko, tapi juga pada bisnis lain. CSG telah mengakuisisi pembelian Siantar City Square, di Pematang Siantar, commercial building di Palembang, dan penjajakan di wilayah Jawa Timur.

"Ekspansi CSG juga akan dilakukan ke wilayah Medan, Bogor, Palembang, Balikpapan, ditambah satu di Jabodetabek," ujarnya. 

Proyek Perumahan

Sementara untuk proyek perumahan CSG di kawasan Karawang, Bogor dan Serang, pengembangannya juga tidak berhenti di lahan yang dikuasai. "Ekspansi CSG ini adalah strategis bisnis   sebagai pengembang properti skala nasional," tuturnya.

Terkait bank lahan, Felicia mengatakan, saat ini CSG memiliki land bank sebanyak 300 hektar yang jumlahnya dipastikan akan terus bertambah. "Angkanya dinamis ya, akan terus bertambah, total saat ini kami meniliki 300 hektar," jelasnya 

Hingga saat ini KPR mesih menjadi pilihan utama para konsumen CSG dibanding cara pembelian lainnya seperti cash keras dan kredit developer. Dari sisi pembeli, mayoritas adalah mereka yang baru pertama memiliki rumah, hanya sedikit yang membeli untuk investasi. "99 persennya pembeli memilih menggunakan KPR," jelasnya.

 

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Prospek Properti di 2024

Sementara Senior Vice President (SVP) Non-Subsidized Mortgage Division BTN Mochamad Yut Penta mengatakan, prospek properti di tahun 2024 akan sangat menjanjikan dimana secara demografi Indonesia sangat menjajikan.

"Di Indonesia setiap tahunnya ada sekitar 800 ribu keluarga baru yg perlu rumah, jadi kita strong ya, basic-nya dari segi demografi industri properti kita kuat," jelas Penta.

Menurutnya, industri properti di Indonesia kondisinya masih tetap stabil. Di saat ekonomi naik turun, industri properti tetap tumbuh. Saat pertumbuhan ekonomi negatif, industri properti turun tapi tetap positif. "Tetapi saat ekonomi naik tinggi, industri properti naik tapi tidak terlalu tinggi alias stabil," jelasnya.

Penta menambahkan, potensi bagi bisnis properti ke depan masih relatif besar. Saat ini, angka backlog perumahan mencapai 9,9 juta keluarga yang belum memiliki rumah.

3 dari 4 halaman

Industri Properti Bakal Ketiban Untung dari Pemilu 2024, Penjualan Diproyeksi Moncer

Sektor properti Indonesia berpotensi besar untuk berkembang di tahun 2024, dampak penyelenggaraan pemilihan umum atau pemilu 2024 dinilai turut mengakselerasi geliat industri properti tanah air.

Bank Indonesia juga telah memproyeksi pertumbuhan ekonomi nasional akan mencapai 4,7-5,5 persen pada 2024. Hal ini meliputi potensi sektor properti yang diproyeksikan akan bertumbuh.

"Setelah pemilu, pasar properti bergerak karena permintaan meningkat dengan suplai yang terus berkurang. Hal ini memicu kenaikan harga properti mulai Maret sampai Oktober 2024 jelang pemerintahan baru akan dimulai. Momentum tepat untuk beli properti sekarang, sebelum harganya naik," jelas Pengamat Properti dan Presiden Direktur ERA Indonesia Darmadi Darmawangsa dikutip Kamis (29/2/2024).

Darmadi optimistis permintaan properti akan meningkat dan membawa dampak positif pada pertumbuhan ekonomi nasional, utamanya pada sektor industri perumahan. Terlebih, pemerintah tengah meneken insentif untuk menjaga pertumbuhan industri properti berupa Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) untuk pembelian rumah baru.

"Pemerintah meluncurkan program insentif PPN DTP yang sangat menarik, khususnya untuk properti harga Rp2 miliar-Rp5 miliar. Jadi, ketika ada produk properti siap huni dan mengambil action untuk membeli, kita akan mendapatkan keuntungan luar biasa. Momentumnya tepat, harga properti sekarang masih baik dan dapat kemudahan bayar dari pemerintah. This is the right time to buy property," ujar Darmadi.

 

4 dari 4 halaman

Generasi Milenial

Menurutnya, generasi milenial diprediksi masih mendominasi pembelian properti tahun ini. Kabar baik potensi pertumbuhan industri properti perlu dioptimalkan baik untuk aset maupun investasi jangka panjang. Melalui pembelian langsung ke pengembang tepercaya, generasi milenial tak perlu ragu memanfaatkan skema pembayaran kredit pemilikan rumah (KPR) untuk beli properti.

"Selain beli properti sesuai fungsinya, properti sebenarnya aset untuk memberikan quality of living bagi keluarga. Saat membeli properti, generasi milenial juga perlu menimbang nilai properti seperti ketersediaan fasilitas, kemudahan akses, hingga desain dan fasad dari hunian itu sendiri," tambahnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.