Sukses

Dolar AS Berpotensi Menguat Pekan Ini, Bagaimana Gerak Harga Emas?

Faktor-faktor seperti penguatan USD, dedolarisasi, konflik Timur Tengah, dan penambahan hutang AS dapat berpotensi menekan harga emas ke arah penurunan dalam minggu ini.

Liputan6.com, Jakarta - Analis memperkirakan harga emas pada minggu ini berpotensi turun. Hal ini karena adanya indikasi penguatan dolar Amerika Serikat (AS).

Analisis Deu Calion Futures (DCFX) Andrew Fischer menjelaskan, emas akan mengalami penurunan yang cukup tinggi, terutama karena indikasi penguatan dolar AS yang signifikan.

Ia mencatat bahwa dolar AS mengalami kenaikan yang cukup tinggi, didorong oleh potensi kenaikan inflasi yang signifikan. Ini menjadi lebih kritis menjelang rilis berita tentang "Inflation Rate" terhadap dolar AS.

Penguatan USD, meskipun memberikan dampak positif terhadap mata uang tersebut, tidak sepenuhnya meningkatkan minat investor terhadap emas.

Fischer menyebutkan bahwa efek dari Dedolarisasi juga berkontribusi pada penurunan minat terhadap USD.

"Beberapa negara cenderung meninggalkan atau mengurangi penggunaan dolar, sehingga meskipun nilai USD cenderung naik, investor tidak terlalu tertarik karena potensi penurunan nilai USD yang diprediksi oleh analisis,"jelas dia dalam keterangan tertulis, Senin (12/2/2024).

Selain faktor-faktor tersebut, konflik yang belum usai di Timur Tengah juga berkontribusi pada rendahnya tingkat kepercayaan terhadap USD. Ketidakpastian geopolitik ini membuat investor mencari alternatif lain selain dolar.

Selain itu, penambahan hutang AS yang mengkhawatirkan juga mempengaruhi persepsi investor terhadap stabilitas mata uang.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Prediksi Harga

Dalam rangkuman harga emas, futures emas mengalami penurunan selama sesi AS pada Jumat lalu. Pada Divisi Comex New York Mercantile Exchange, futures emas untuk penyerahan April turun sebesar USD 2,00 per troy ons, menurun 0,44%.

Meskipun demikian, emas kemungkinan akan mendapat dukungan pada level USD 2.030,80 dan menghadapi resistance pada USD 2.061,30.

Selain itu, pergerakan harga perak dan tembaga juga mencerminkan dinamika pasar. Perak mengalami kenaikan 0,12%, diperdagangkan pada USD22,66 per troy ons, sementara tembaga untuk penyerahan Maret mengalami penurunan sebesar 0,42%, diperdagangkan pada USD3,69 per pon.

Secara keseluruhan, Fischer menunjukkan bahwa faktor-faktor seperti penguatan USD, dedolarisasi, konflik Timur Tengah, dan penambahan hutang AS dapat berpotensi menekan harga emas ke arah penurunan dalam minggu ini.

Investor perlu memantau dengan cermat perkembangan pasar dan berbagai faktor yang dapat memengaruhi harga emas untuk membuat keputusan investasi yang tepat.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.