Sukses

549.970 Produk UMKM Dapat SNI Gratis dari Program Bina-UMK BSN

BSN mengungkapkan, hingga Desember 2023 tercatat sekitar 549.970 produk pelaku usaha mikro, kecil, dan menegah (UMKM) telah mendapatkan SNI Gratis

Liputan6.com, Jakarta Badan Standardisasi Nasional (BSN) mengungkapkan, hingga Desember 2023 tercatat sekitar 549.970 produk pelaku usaha mikro, kecil, dan menegah (UMKM) telah mendapatkan hak untuk menggunakan tanda Standar Nasional Indonesia (SNI) dari program bina-UMK.

Sebagai informasi, program SNI bina-UMK telah dimulai pada tahun 2022 dalam mendukung komunitas UMKM meraih tanda SNI secara gratis.

Kepala BSN, Kukuh S Achmad mengatakan bahwa tanda SNI bina-UMK merupakan tanda yang ditetapkan oleh BSN untuk digunakan oleh UMK bersamaan dengan diperolehnya NIB.

"Tanda SNI Bina UMK akan mendukung UMKM di Indonesia naik kelas, kepercayaan diri meningkat, dan siap bersaing di pasar nasional maupun global," ujar Kukuh, dalam konferensi pers Refleksi BSN 2023 dan Rencana Tahun 2024 di Kantor BSN, Jakarta pada Kamis (11/01/2024).

Seperti diketahui, pemerintah terus mengupayakan berbagai kebijakan untuk meningkatkan daya saing UMKM, salah satunya dengan memberi kemudahan izin berusaha serta pembinaan penerapan SNI.

Melalui aplikasi Sistem Perizinan Tunggal (Online Single Submission/OSS), pada saat pelaku UMK dengan klasifikasi usaha berisiko rendah memproses Nomor Induk Berusaha (NIB), sekaligus dapat memperoleh hak penggunaan Tanda SNI bina-UMK.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

BSN Terbitkan 531 SNI Baru sepanjang 2023

Badan Standarisasi Nasional (BSN) telah menetapkan 531 Standar Nasional Indonesia (SNI) baru selama 2023. Selain itu, BSN telah melakukan pelayanan kalibrasi dan menerbitkan 2.292 sertifikat kalibrasi di tahun 2023.

“Kami juga memastikan kompetensi Lembaga Penilaian Kesesuaian (LPK) di Indonesia. Pada tahun 2023, BSN melalui Komite Akreditasi Nasional (KAN) melakukan akreditasi terhadap 328 LPK,” kata Kepala BSN Kukuh S Achmad, dalam konferensi pers di Kantor BSN, Jakarta pada Kamis (11/01/2024).

Kategori SNI yang telah ditetapkan oleh BSN pada 2023 adalah sebagai berikut:

  • SNI Carbon Capture Storage (CCS)
  • Sistem Pengisian Kendaraan Listrik Umum series (SNI IEC 61851-1:2017)
  • SNI IEC 61851-23:2014SNI IEC 61851-24 :2014SNI IEC 61851-21-1:2017)
  • Kabel EV series (SNI IEC 62893 -1, 62893-2, 62893-3 : 2017)
  • Konektor EV series (SNI IEC 62196-1 : 2014, serta
  • SNI IEC 62196-3: 2014)

Selain itu, BSN melalui KAN juga mengoperasikan 41 skema akreditasi di tahun 2023, dengan 17 skema diantaranya telah mendapat pengakuan internasional.

Adapun kegiatan sosialisasi, edukasi, serta promosi standar dan penilaian kesesuaian terhadap 45.328 orang.

Tak hanya itu, BSN juga melakukan pembinaan terhadap UMKM dan organisasi sejumlah 328 menerapkan SNI.

Kukuh melanjutkan, melalui pengembangan dan penerapan SNI di Indonesia, BSN memberikan dukungan terhadap program pemerintah dan permasalahan yang dihadapi seperti SNI ISO 22379:2022 Keamanan dan resiliensi - Pedoman untuk menjadi tuan rumah dan penyelenggara acara berskala kota atau regional.

Terkait pengelolaan Laboratorium Standar Nasional Satuan Ukuran (SNSU), BSN telah melakukan pelayanan kalibrasi dan menerbitkan 2.292 sertifikat kalibrasi di tahun 2023.

SNSU BSN hingga tahun 2023 telah mendapat 147 pengakuan internasional atas kemampuan pengukuran dan kalibrasi, serta memproduksi 5 reference material (kimia) untuk logam dalam air mineral, logam dalam air sungai, buffer pH 4, gas CO2 dalam N2 serta pengawet dalam kecap.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.