Sukses

Menunggu Pengumuman BI, Rupiah Tak Banyak Bergerak

Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede memproyeksikan nilai tukar rupiah berpotensi berada di rentang 15.450 per dolar AS hingga 15.550 per dolar AS.

Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak melemah tipis pada perdagangan Kamis ini. Inevstor tengah menunggu hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (BI) yang akan mengumumkan suku bunga acuan.  

Pada Kamis (21/12/2023), nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang ditransaksikan antarbank di Jakarta menurun sembilan poin atau 0,06 persen menjadi 15.520 per dolar AS dari sebelumnya 15.511 per dolar AS.

Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede menjelaskan, mata uang rupiah bergerak tak banyak bergerak di awal perdagangan Kamis, menjelang pengumuman hasil Rapat Dewan Gubernur BI.

 

"Rupiah diperdagangkan sideways menjelang rapat terakhir Bank Indonesia tahun 2023 hari ini," kata Josua dikutip dari Antara. 

Josua memperkirakan Bank Indonesia akan terus mempertahankan suku bunga kebijakan pada level 6% di tengah sikap Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed yang relatif dovish pada pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) terbaru.

Hal itu juga mempertimbangkan kondisi bahwa surplus perdagangan Indonesia berlanjut, dan inflasi domestik terkendali.

Surplus neraca perdagangan Indonesia pada November 2023 sebesar USD 2,41 miliar, meskipun lebih rendah dibandingkan dengan surplus pada Oktober 2023 sebesar USD 3,47 miliar.

Inflasi pada November 2023 tetap terjaga dalam kisaran sasaran tiga plus minus satu persen. Inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) November 2023 tercatat sebesar 0,38 persen secara month to month (mtm), sehingga secara tahunan menjadi 2,86 persen year on year (yoy).

Proyeksi

Ia memproyeksikan nilai tukar rupiah berpotensi berada di rentang Rp15.450 per dolar AS hingga Rp15.550 per dolar AS.

Selain itu, ia mengatakan imbal hasil (yield) obligasi Pemerintah Indonesia juga mendatar karena tren sideways rupiah terus berlanjut.

Volume perdagangan obligasi pemerintah Rp 14,18 triliun, lebih rendah dibandingkan volume perdagangan hari sebelumnya sebesar Rp 15,15 triliun. Kepemilikan asing pada obligasi Indonesia naik Rp 2,37 triliun menjadi Rp 843 triliun atau 14,98 persen dari total beredar pada 19 Desember 2023.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Aliran Modal Asing Masuk Indonesia Capai Rp 4,10 Triliun pada 4-7 Desember 2023

Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) merilis data mengenai aliran modal asing pada minggu pertama Desember 2023. Tercatat, berdasarkan data transaksi 4-7 Desember 2023, aliran modal asing di pasar keuangan domestik tercatat beli neto Rp 4,10 triliun.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia Erwin Haryono merincikan, beli neto investor asing mencapai Rp 1,14 triliun di pasar SBN. Sedangkan di pasar saham terjadi jual neto Rp 0,84 triliun.

"Lalu investor nonresiden melakukan beli neto Rp 3,81 triliun di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI)," kata dia dikutip dari keterangan tertulis, Jumat (8/12/2023).

Selama tahun 2023, berdasarkan data setelmen sampai dengan 7 Desember 2023, nonresiden beli neto Rp 76,14 triliun di pasar SBN.

Lalu jual neto Rp 15,29 triliun di pasar saham, dan beli neto Rp 40,44 triliun di SRBI.

Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan guna mendukung pemulihan ekonomi lebih lanjut.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini