Sukses

Rupiah Loyo Usai HUT ke-78 RI, Ini Gara-garanya

Nilai tukar (kurs) rupiah loyo pada Jumat pagi. Usai peringatan HUT ke-78 RI, rupiah hari ini melemah 0,20 persen atau 31 poin menjadi 15.313 per USD dari sebelumnya 15.344 per USD.

Liputan6.com, Jakarta Nilai tukar (kurs) rupiah loyo pada Jumat pagi. Usai peringatan HUT ke-78 RI, rupiah hari ini melemah 0,20 persen atau 31 poin menjadi 15.313 per USD dari sebelumnya 15.344 per USD.

Kurs rupiah melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Jumat pagi ini dipengaruhi data klaim pengangguran AS yang menurun.

“Ini berakibat kepada ekspektasi kebijakan suku bunga tinggi oleh The Fed (Federal Reserve) yang akan terus berlanjut, dan kenaikan yield obligasi pemerintah AS (sebesar 103,59),” ujar Analis Bank Woori Saudara BWS Rully Nova dikutip dari Antara, Jumat (18/8/2023).

Data klaim pengangguran AS menurun 12 ribu menjadi 239 ribu dibandingkan minggu sebelumnya yang sebesar 250 ribu, dan lebih rendah dari ekspektasi sebesar 240 ribu.

“Prediksi ke depan rupiah masih akan mengalami tekanan terhadap dolar AS,” kata Rully.

Dolar AS Perkasa

Dolar AS menguat terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), setelah permohonan klaim pengangguran AS turun dan pasar tenaga kerja menunjukkan ketahanan, serta risalah Federal Reserve membiarkan pintu terbuka untuk kenaikan suku bunga lebih lanjut.

Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama saingannya, naik 0,13 persen menjadi 103,5739 pada akhir perdagangan.

Greenback mendapat dukungan dari serangkaian data ekonomi AS baru-baru ini yang memperkuat pandangan bahwa suku bunga akan tetap tinggi untuk beberapa waktu.

Risalah pertemuan kebijakan The Fed pada Juli 2023 menunjukkan para pejabat terbelah mengenai urgensi kenaikan suku bunga lebih banyak yang mungkin dinaikkan pada November 2023.

 

2 dari 3 halaman

Pesan Kocak Bos BI ke Generasi Muda: Kalau Lihat Uang Matanya Jangan Ijo

Bank Indonesia (BI) kembali menyelenggarakan Festival Rupiah Berdaulat Indonesia (FERBI) pada 18-20 Agustus 2023 yang terdiri dari kegiatan Showcasing Rupiah & Indonesia, Layanan Penukaran Rupiah, Talkshow, Panggung Rupiah hingga Dialog Kebangsaan & Bincang Milenial.

Festival tersebut sekaligus dalam rangka memperingati HUT ke-78 RI dan edukasi Cinta Bangga Paham (CBP) Rupiah kepada masyarakat.

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, berpesan kepada generasi muda bahwa terdapat tiga cara untuk mengapresiasi rupiah. 

"Nah, cara menghadiahkan dan bersyukur bagaimana? Ono telu! ada tiga cara kita memperingati kecintaan kita kepada rupiah alat pembayaran," kata Perry di Istora GBK Senayan, Jakarta, Jumat (18/8/2023).

Jangan Mata Duitan

Cara mengapresiasi pertama, yaitu ketika melihat uang jangan "Mata ijo" alias "mata duitan". Melainkan, harus memunculkan rasa cinta terhadap makna rupiah sebagai alat pembayaran.

"Kalau liat uang jangan matanya ijo. Kalau liat uang ini timbulkan rasa di hati I love this country, I love you. Caranya liat wajah-wajah beliau (gambar proklamator di uang). Jadi, kalau liat ini jangan matanya ijo, boleh matanya ijo setelah itu tapi rasakan coba proklamator kita Bung Karno (perjuangannya)," ujarnya.

Selain itu, dalam rupiah tidak hanya ada gambar pahlawan, melainkan juga terdapat gambar lambang negara Garuda Pancasila, gambar kepulauan Indonesia, bunga Sedap Malam dan beberapa motif khas Indonesia, dan lainnya yang patut untuk dipahami maknanya.

"Apalagi gambarnya ada tarian, NKRI, dipelajari supaya ini tidak sembarang kertas, ini alat pembayaran dan harus kita cintai kepada NKRI, ini adalah wujud cinta kita kepada rupiah," ujar Gubernur Bank Indonesia tersebut.

 

3 dari 3 halaman

Bangga pada Rupiah

Kedua, harus memunculkan rasa bangga terhadap rupiah. Perry menyebut, rupiah merupakan mata uang "The Best in The World" alias terbaik di dunia.

"Rupiah the best yang terbaik di seluruh dunia. Ini bangga karena memang juga aman," imbuhnya.

Cara mengapresiasi rupiah yang ketiga, yaitu memahami rupiah. Menurutnya, sebagai generasi muda boleh menerapkan "You Only Live Once (YOLO) yang artinya kamu hanya hidup sekali. Namun, jangan lupa untuk mengelola uang dengan baik untuk bekal masa depan.

"Hei anak-anak, hei para milenial pahami rupiah. Caranya gimana? kalian boleh YOLO, tapi harus punya cita-cita seperti para pejuang kita. Kalau kalian dapat uang saku sisihkan untuk ditabung. Dan belanja yang sesuai kepantasan," pungkasnya.