Sukses

Rupiah Hari Ini di Kisaran 15.000 per Dolar AS, Diperkirakan Bakal Terus Melemah

Dolar AS menguat terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), setelah Federal Reserve mengisyaratkan tekad untuk menaikkan suku bunga setelah jeda pada Juni 2023.

Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dibuka melemah pada perdagangan Kamis ini. Pelemahan rupiah ini diperkirakan bakal berlangsung sampai penutupan nanti. 

Pada Kamis (6/7/2023), Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, melemah 0,31 persen atau 46 poin menjadi 15.063 per dolar Amerika Serikat (AS), dari sebelumnya 15.017 per dolar AS.

Analis Pasar Mata Uang Lukman Leong menjelaskan, rupiah diperkirakan akan tetap melemah di tengah sentimen risk off pasar dan penguatan dolar Amerika Serikat (AS), setelah Ketua Dewan Gubernur Bank Sentral AS Federal Reserve (Fed) Jerome Powell memberikan sinyal bahwa The Fed bakal kembali menaikkan suku bunga.

Sinyal tersebut disampaikan dalam risalah pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC).

"The Fed mensinyalkan paling tidak akan ada 1 kenaikan 25 bps dan kemungkinan 2 kali, walau masih akan terus memantau perkembangan ekonomi. The Fed juga masih melihat inflasi yang bertahan di atas target sebagai alasan pengetatan," ujar dia dikutip dari Antara. 

Lebih lanjut, posisi inflasi inti disebut masih di angka 5,3 persen, masih jauh dari target 2 persen dan juga lebih tinggi dari inflasi utama yang sebesar 4 persen.

"The Fed melihat bahwa pertumbuhan ekonomi kuartal I 2023 sebesar 2 persen masih cukup tinggi dan tingkat pengangguran yang rendah 3,7 persen, masih akan terus memberikan tekanan pada harga," ujar dia. 

Dolar AS menguat terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), setelah Federal Reserve mengisyaratkan tekad untuk menaikkan suku bunga setelah jeda pada Juni 2023.

Indeks dolar yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama saingannya meningkat 0,32 persen menjadi 103,3727 pada akhir perdagangan.

Menurut risalah pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) Juni yang dikeluarkan pada Rabu 5 Juli 2023, hampir semua peserta mencatat dalam proyeksi ekonomi mereka bahwa mereka menilai "peningkatan tambahan dalam target suku bunga dana federal selama 2023 akan sesuai."

Anggota Fed juga meningkatkan perkiraan kenaikan suku bunga mereka, memperkirakan suku bunga terminal atau suku bunga puncak di 5,6 persen pada titik tengah tahun 2023, meningkat dari perkiraan sebelumnya sebesar 5,1 persen yang terlihat pada Maret, menunjukkan dua kenaikan lagi di depan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Daftar 10 Mata Uang Terendah di Dunia, Ada Rupiah Nih

Sebelumnya, Mata uang menjadi salah satu nilai tukar sebuah negara. Bahkan, nilai mata uang akan menjadi penentu ekonomi masing-masing negara, termasuk Indonesia.

Berbagai negara didunia tengah dihadapkan pada gejolak ekonomi, mulai dari meningkatnya inflasi hingga penurunan nilai mata uang. 

Bicara mengenai nilai mata uang, ternyata negara besar tidak menjamin nilai mata uangnya kuat di dunia. Belum tentu juga negara kecil nilai mata uangnya lemah.

Dikutip Liputan6.com dari berbagai sumber, berikut daftar mata uang di dunia yang nilainya paling kecil:

1. Rial Iran (IRR)

Iran menjadi salah satu negara besar di dunia. Sebagai negara dengan penghasil minyak terbesar di dunia, Iran ternyata tengah menghadapi gejolak ekonomi dan mengakibatkan nilai mata uangnya drop.

1 Dolar AS saat ini sama dengan 42.262 Rial Iran. Nilai ini menjadi mata uang terlemah di dunia terhadap dolar AS.

2. Dong Vietnam (VND)

Urutan selanjutnya dalam daftar mata uang terendah di dunia adalah Vietnam. Dong yang memiliki nilai, 1 Dong setara dengan 0,000042 dolar AS atau 1 Dolar AS setara dengan 23.710 Dong Vietnam.

3. Leone Sierra Leone (SLL)

Mata uang Leone berasal dari Republik Sierra Leone di Afrika dan merupakan salah satu mata uang dengan nilai rendah. Nilai 1 Leone setara dengan 0,000051 Dolar AS atau 1 Dolar AS setara dengan 19.750 Leone.

4. Kip Laos (LAK)

Laos, negara yang juga terletak di Asia Tenggara, masuk dalam daftar negara dengan mata uang terendah di dunia. Nilai 1 Kip setara dengan 0,000052 Dolar AS, menjadikannya mata uang yang rendah nilainya.

5. Pound Lebanon (LBP)

Mata uang terendah di dunia berikutnya berasal dari Lebanon. Mata uang Lebanon, yaitu Pound Lebanon, memiliki nilai setara dengan 0,000067 Dolar AS, atau 1 Dolar AS setara dengan 14.994 Pound Lebanon.

6. Rupiah Indonesia (IDR)

Indonesia masuk dalam daftar negara dengan mata uang terendah di dunia. Rupiah Indonesia menempati posisi ke-6 dalam daftar tersebut. Pada Selasa (4/7/2023), nilai tukar rupiah dibuka menurun 17 poin atau 0,11 persen ke posisi 15.047 per dolar AS

7. Som Uzbekistan (UZS)

Negara pecahan dari Uni Soviet ini memiliki mata uang bernama Som. Mata uang Som memiliki nilai yang setara dengan 0,000087 Dolar AS, menjadikannya salah satu mata uang terendah di dunia.

8. Franc Guinea (GNF)

Republik Guinea, negara yang terletak di Afrika Barat, menempati peringkat ke-8 sebagai negara dengan mata uang terendah di dunia. Mata uang mereka, Franc Guinea, memiliki nilai yang setara dengan 0,000120 Dolar AS, menunjukkan kelemahan nilai tukar yang signifikan.

9. Guarani Paraguay (PYG)

Mata uang terendah di dunia ditempati oleh negara Paraguay, yang menggunakan mata uang Guarani. Saat dikonversi, 1 Guarani memiliki nilai sebesar 0,000140 Dolar AS, sehingga 1 Dolar AS setara dengan 7.252 PYG.

10. Shilling Uganda (UGX)

Nilai mata uang terendah di dunia adalah Shilling yang digunakan di negara Uganda. Ketika dikonversikan ke Dolar AS, 1 Shilling Uganda memiliki nilai sebesar 0,000270 Dolar AS.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini