Sukses

Mayoritas Buruh Generasi Sandwich, Menko PMK Muhadjir Effendy Khawatirkan Hal Ini

Menko PMK Muhadjir Effendy menuturkan, mayoritas buruh masuk dalam generasi sandwich.Generasi sandwich tersebut menurut Muhadjir perlu diwaspadai, ini alasannya.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menuturkan, mayoritas buruh masuk dalam generasi sandwich. Oleh karena itu, jika terjadi pemutusan hubungan kerja (PHK) dapat berdampak terhadap kemiskinan di Indonesia.

"Belum menemukan angka pasti (buruh masuk generasi sandwich-red).  Tetapi kita pastikan, mayoritas angkatan buruh generasi sandwich, artinya generasi ketika dia bekerja hidupi generasi atas, nenek,kakek, ayah dan ibu dia bertanggung jawab, ke bawah dia bertanggung jawab ke anak, istri, suami sehingga dia seperti sandwich,” ujar dia saat beri sambutan pada Puncak Perayaan Hari Buruh Internasional, dari Youtube Kementerian Ketenagakerjaan, Senin (1/5/2023).

Ia menambahkan, buruh yang masuk generasi sandwich tersebut memiliki konsekuensi jika terjadi PHK dan menjadi pengangguran. “Bukan dia saja yang menanggung (akibat PHK-red), kakek, nenek, bapak, ibu, anak ikut miskin itu yang dikhawatirkan,” ujar dia.

Muhadjir Effendy menceritakan, ia dan direktur utama BPJS Ketenagakerjaan menyisir ke pabrik yang terancam melakukan PHK karyawan terutama di industri tekstil, sepatu, garmen.

"Saya rayu para owner, pemilik jangan di PHK, saya kasih tahu ke ibu menaker supaya ada peraturan-peraturan baru, kompromi dengan salary,” kata dia.

Muhadjir menuturkan, jika terjadi PHK, kemiskinan akan terjun bebas. Kemiskinan ekstrem masih tinggi di Indonesia yang mencapai 6 juta penduduk. “Dan ini generasi sandwich yang harus kita waspadai jangan sampai ganggu pembangunan pertumbuhan Indonesia sebaik-baiknya,” tutur dia.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Ucapan Hari Buruh dari Sri Mulyani: Setiap Tetesan Keringat Adalah Perjuangan

Sebelumnya, buruh di seluruh dunia tengah menyambut May Day atau Hari Buruh sedunia yang jatuh pada Senin hari ini, 1 Mei 2023.

Dalam menyambut May Day, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan bahwa kelompok pekerja merupakan komponen penting yang turut memajukan Indonesia.

"Dari sisi perekonomian, mereka adalah pelaku utama yang terus menggerakan roda perekonomian dan mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia," tulis Menkeu dalam unggahan di laman Instagram pribadinya @smindrawati, dikutip Senin (1/5/2023

Kemudian dari sisi pembangunan, Sri Mulyani mengatakan, buruh merupakan pelaksana pembangunan sesungguhnya sehingga kini, sehingga Indonesia bisa memiliki berbagai fasilitas infrastruktur.

"Memperingati Hari Buruh kali ini, saya ingin mengucapkan terima kasih atas seluruh kerja keras dan dedikasi yang diberikan, baik untuk keluarga dan untuk Indonesia," tuturnya.

"Setiap tetesan keringat para pekerja adalah sebuah cerita perjuangan yang luar biasa," tambah Menkeu.

"Selamat Hari Buruh Internasional," tutupnya.

3 dari 3 halaman

Sejarah May Day 1 Mei Diperingati sebagai Hari Buruh Sedunia, di Indonesia Jadi Libur Nasional

Sebelumnya, pada 1 Mei setiap tahunnya, para buruh di seluruh dunia memiliki momen perayaan, yakni peringatan May Day atau Hari Buruh Sedunia.

Mengutip laman Time, Jumat (28/4/2023) sejarah May Day atau Hari Buruh berawal ketika aksi unjuk rasa oleh buruh pada 1 Mei 1886 ketika terjadinya kerusuhan Haymarket di Chicago, Amerika Serikat.

Protes itu terkait aksi mogok kerja untuk memperjuangkan hak-hak buruh, termasuk untuk bekerja dalam kurun waktu delapan jam sehari.

Namun sayangnya, protes tersebut berujung menjadii bentrokan antara pengunjuk rasa dan polisi. Ketika polisi berusaha untuk meredam aksi massa, muncul oknum yang melempar bom dan polisi langsung mengeluarkan tembakan.

Peristiwa itu menewaskan tujuh petugas polisi dan melukai 60 warga lainnya, serta 4 hingga 8 korban sipil diperkirakan tewas dan 30-40 orang terluka.

Sementara di Indonesia, sejarah May Day atau Hari Buruh dimulai sejak 1 Mei 1918 oleh Serikat Buruh Kung Tang Hwee.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.