Sukses

Prediksi Pertamina: Penjualan BBM Pertamax Naik 12,3 Persen Periode Mudik Lebaran

Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati membeberkan proyeksi sales BBM dan LPG selama periode Ramadhan dan Idul Fitri 2023

Liputan6.com, Jakarta Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati membeberkan proyeksi sales BBM dan LPG selama periode Ramadan dan Idul Fitri 2023. Proyeksi ini dikeluarkan untuk periode Satuan Tugas (Satgas) Ramadan dan Idul Fitri (RAFI) Pertamina Tahun 2023.

"Berdasarkan semua data dari Kementerian Perhubungan juga data dari Command Center Pertamina, kami memproyeksi akan terjadi peningkatan sales pada LPG 3 persen dan BBM Pertalite ada sebesar 10 persen, Pertamax 12,3 persen dan Pertamax Turbo 10,7 persen," papar Nicke dalam RDP Komisi VI DPR RI bersama Dirut Pertamina dan PLN pada Selasa (11/4/2023).

"Jadi secara umum gasoline ada peningkatan sebesar 10,3 persen," ungkapnya.

Sementara itu, sales Gasoil/solar akan menurun sekitar 7 persen karena banyak jasa logistik yang akan memberhentikan pelayanan sementara selama libur Lebaran.

Adapun proyeksi sales untuk sektor aviasi, dengan avtur yang akan naik sebesar 7,36 persen, sedangkan industri akan turun 16 persen.

Nicke juga menyampaikan, pihaknya memastikan peningkatan permintaan BBM dan gas dalam negeri akan dipenuhi dengan produksi dalam negeri.

"Kami lakukan alignment dengan kilang, kapal, dan upstream karena kami jaga betul jangan sampai peningkatan demand ini diisi dari impor. Kami jaga bahwa ini diisi dari kilang dan migas dalam negeri," jelasnya.

2 dari 3 halaman

Libur Lebaran Lebih Panjang, Apa Kabar Stok BBM?

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Tutuka Ariadji, mengungkapkan bahwa pola konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) saat Lebaran tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya.

Hal itu dikarenakan waktu libur Lebaran lebih panjang, sehingga ketahanan BBM harus dipersiapkan untuk mengantisipasi adanya lonjakan permintaan.

"Pola konsumsi BBM tahun ini akan berbeda dengan tahun sebelumnya, karena waktu libur saat ini lebih panjang. Jadi, polanya berbeda. Tahun lalu itu liburnya pendek,sekarang diperlukan ketahanan yang lama untuk mensupply jumlah pasokan pada saat puncak," kata Tutuka dalam Konferensi Pers Pelaksanaan Posko Nasional Sektor ESDM Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri 1444 H/2023, Senin (10/4/2023).

Lebih lanjut, Tutuka menyebut kebutuhan BBM pada tahun ini tidak lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya. Justru kebutuhan tahun ini cenderung lebih turun. Kendati demikian, Kementerian ESDM berkolaborasi dengan BPH Migas dan Pertamina untuk memitigasi adanya kenaikan menjelang puncak lebaran 2023.

"Kita pahami puncak tahun ini tidak lebih tinggi dibanding puncak tahun sebelumnya, kebutuhannya lebih turun tetapi lebih lama itu yang berbeda. Ini perencanaan sudah melihat indikasi itu," ujarnya.

 

3 dari 3 halaman

Infrastrktur

Dari segi infrastruktur, kata Tutuka, Pertamina Patra Niaga, sudah mempersiapkan ketersediaan tangki-tangki dan sistem penyaluran BBM agar sampai ke SPBU.

"Sudah siap jika terjadi kenaikan menjelang puncak, tangki-tangki disiapkan untuk tangki tambahan dan personel juga disiapkan, ada juga yang siaga 24 jam. Dari sisi internal Patra Niaga Siap," ujarnya.

Diketahui, BPH Migas dan Pertamina menyiagakan 114 terminal BBM, 7.491 SPBU, dan 68 Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) selama ramadhan dan lebaran 2023.

BPH Migas juga menyediakan fasilitas tambahan di wilayah-wilayah dengan permintaan (demand) yang tinggi. Secara umum, kondisi ketahanan stok BBM aman baik gasolin maupun gas oil dengan ketahanan stok di atas 16 hari