Sukses

Subholding Pembangkitan PLN dan Mitsubishi Kembangkan Inovasi Tekan Emisi

PLN Indonesia Power dengan Mitsubishi Power berkomitmen untuk membantu Indonesia menuju net zero climate melalui kemitraan kolaboratif.

Liputan6.com, Jakarta - Sub Holding pembangkita PT PLN (Persero) yaitu PT PLN Indonesia Power dan PT PLN Nusantara bersama Mitsubishi Heavy Industries (MHI), berkomitmen mengembangkan inovasi untuk memperkuat pengurangan emisi karbon pada sektor kelistrikan, untuk mendorong transisi energi.

 Direktur Utama PT PLN Nusantara Power Ruly Firmansyah mengatakan, PLN Nusantara Power merupakan salah satu perusahaan pembangkit listrik subholding terbesar di Asia Tenggara yang berkomitmen mengembangkan inovasi untuk mempercepat dekarbonisasi dan transisi energi yang realistis di Indonesia. 

"Berpengalaman dalam cofiring, PLN NP memiliki 22 pembangkit listrik yang sukses dengan cofiringnya, dan kami berharap dapat bekerja sama dengan perusahaan lain untuk mendukung dekarbonisasi," kata Ruly, dalam keterangan tertulis, di Jakarta, Rabu (22/2/2023).

Direktur Utama PT PLN Indonesia Power Edwin Nugraha Putra, mengungkapkan, PLN Indonesia Power dengan Mitsubishi Power berkomitmen untuk membantu Indonesia menuju net zero climate melalui kemitraan kolaboratif yang memanfaatkan kekuatan individu masing-masing organisasi.

Dalam MoU yang ditandatangani baru-baru ini antara Mitsubishi Power dan PLN Indonesia Power, kedua perusahaan sepakat untuk bersama-sama mengeksplorasi adaptasi bahan bakar yang rendah karbon seperti amonia, hidrogen, dan biomassa di pembangkit listrik milik Indonesia Power. 

Selain itu, PLN Nusantara Power melibatkan Mitsubishi Power untuk mengembangkan blok 3 PLTGU Muara Karang yang merupakan pembangkit listrik paling efisien di Indonesia untuk dapat meminimalkan emisi sekaligus memenuhi permintaan energi yang terus meningkat di Jawa Barat.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Kecanggihan Turbin Gas

Dalam mencari solusi pembangkit listrik untuk transisi energi Indonesia , PT PLN Indonesia Power, PT PLN Nusantara Power, Mitsubishi Power dan Mitsubishi Corporation menggelar Seminar Kolaborasi Operations and Maintenance.

Forum tersebut bertujuan untuk memfasilitasi berbagi pengetahuan dan diskusi tentang kecanggihan turbin gas dan teknologi dekarbonisasi yang mendukung transisi energi Indonesia.

Seminar ini menampilkan diskusi panel dan presentasi tentang perkembangan terbaru dalam teknologi pembangkit listrik yang dapat berperan dalam dekarbonisasi sektor energi di Indonesia, seperti sistem penangkapan CO2, cofiring amonia dan hidrogen, serta peningkatan keandalan pembangkit listrik.

“Kami percaya bahwa tema ‘Peran Baru Pembangkit Listrik Termal dalam Transisi Energi’ sangat relevan dengan situasi saat ini di mana kita dihadapkan pada situasi untuk menciptakan lingkungan yang lebih baik. Kami berharap dapat mendukung PT PLN sebagai Holding dapat mencapai misi menjadi perusahaan listrik terkemuka di Asia Tenggara dan pilihan Pelanggan Nomor Satu untuk solusi energi," ujarnya. 

3 dari 3 halaman

Target Net Zero

Advisory Fellow and former Head of Energy Transition and Power Headquarters MHI Ken Kawai, menambahkan, sektor listrik adalah salah satu industri paling penting untuk mewujudkan target Net Zero secara global, dan dekarbonisasi pembangkit listrik termal merupakan pertimbangan yang diperlukan untuk transisi energi yang realistis di Indonesia, Jepang, dan negara-negara lain di dunia.

"Kmi senang dapat mendukung kemitraan antara pemerintah Indonesia dan Jepang yang bekerja untuk memperbaiki lingkungan serta sangat excited untuk memperdalam kolaborasi kami dengan PLN Indonesia Power dan PLN Nusantara Power untuk menciptakan masa depan energi yang lebih berkelanjutan," katanya.

Vice President and Acting President Director PT Mitsubishi Power Indonesia Kazuki Ishikura menuturkan, sebagai negara terpadat di Asia Tenggara, dampak pertumbuhan berkelanjutan Indonesia dan transisi energi sangat penting bagi kawasan ini.

"Kita harus mengeksplorasi berbagai jalur menuju dekarbonisasi, seperti meningkatkan pembangkit listrik yang ada dan memanfaatkan bahan bakar masa depan, seperti hidrogen dan amonia," tutup Kazuki.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.