Sukses

Biar Efisien, Kargo Internasional Tujuan Semarang-Surabaya Harus Mampir di Jakarta

Barang tujuan Semarang dan Surabaya yang berasal dari internasional semuanya diturunkan sementara di pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menegaskan kalau efisiensi logistik nasional menjadi perhatian serius. Tujuannya, menghadirkan pelayanan yang lebih singkat dan sederhana.

Sebagai salah satu contohnya adalah memusatkan barang-barang kargo di titik tertentu, sebelum disalurkan ke titik lainnya yang berdekatan. Sebut saja, pelabuhan Pelindo di Tanjung Priok, Jakarta yang akan menjadi hub atau pusat kargo logistik hingga wilayah Surabaya.

"Saya sampaikan tadi sama pak Dirut (Pelindo), sekarang ini dengan dibentuknya Pelindo itu bagian dari efisiensi. Tujuannya apa? Kita harus punya hub, katakanlah di Jakarta ini dengan Patimban itu menjadi satu," kata dia usai membuka BIMP-EAGA, di JW Marriott, Jakarta, Rabu (22/2/2023).

Menurut Menhub Budi, nantinya ada pembagian kargo antara Tanjung Priok dan Patimban. Misalnya, pengapalan mobil akan melalui Patimban, tapi barang-barang umum lainnya bisa melalui Tanjung Priok.

Ditemui terpisah, Direktur Utama Pelindo Arif Suhartono mengatakan pemetaan huh logistik nasional di Jakarta itu. Dia menyebut, nantinya barang tujuan Semarang dan Surabaya yang berasal dari internasional semuanya diturunkan sementara di pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta.

"Jakarta itu adalah hub untuk domestik tetapi kargo internasional, yang saya maksud domestik adalah within jakarta, katakanlah Jakarta-Surabaya-Semarang itu (barangnya) harus dikonsolidasi di Jakarta," urainya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Tak Semua Wilayah

Semarang dan Surabaya hanya menjadi salah satu contoh yang disebut Arif. Kedepannya, tak penggunaan pelabuhan di Jakarta sebagai hub tak akan mencakup banyak daerah. Jadi hanya khusus bagi wilayah-wilayah yang dekat dengan Jakarta.

"Jakarta kita akan gunakan sebagai domestic hub lah ya bagaimana kita konsol (konsolidasi) kargo-kargo di Indonedia (ada) di Jakarta," kata dia.

"Tentunya kita harus menghitung juga tidak semuanya masuk kesitu, tapi minimal untuk daerah sekitar Jakarta itu dikonsol di Jakarta, dengan (pelabuhan) Patimban, Jakarta itu sebagai komplementer akan kargo-kargo yang ada," sambung Arif Suhartono.

 

3 dari 4 halaman

Menhub Minta 4 Negara Kolaborasi Perkuat Konektivitas Maritim

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menaruh perhatian besar dalam mengembangkan konektivitas di sektor maritim. Salah satunya mendorong kolaborasi antara negara dalam mengembangkan potensi pelabuhan yang dimiliki.

Dia meminta adanya kolaborasi antara negara seperti Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, Filipina. Ini disampaikan dalam forum BIMP-EAGA Maritime 2023 yang digelar PT Pelabuhan Indonesia (Persero) dan didukung Kadin Indonesia.

"Empat negara ini harus berkolaborasi untuk meng-improve pelabuhan-pelabuhannya menjadi satu kekuatan tertentu, yang akhirnya bisa membuat suatu kekuatan logistik dunia," ungkapnya di JW Marriott, Jakarta, Rabu (22/3/2023).

Menhub Budi melihat peluang, seperti posisi Indonesia yang berada di tengah-tengah jalur logistik Eropa dan China. Untuk itu, dia berharap keempat negara yang terlibat di forum ini bisa menghasilkan program konkret.

"Kalau selama ini kita ngomong dan cita-citanya berkolaborasi, maka hari ini digelar pameran, saya minta Pelindo secara khusus mengeksekusi apa yang bisa dieksekusi," pesannya.

Dia juga meminta Pelindo untuk menentukan pelabuhan-pelabuhan mana yang bisa ditunjuk menjadi hub logistik. Mengingat ada banyak pelabuhan di Indonesia.

Kemudian, dari hub itu bisa meningkatkan jangkauan dengan negara-negara lainnya di mancanegara. Dengan demikian, Menhub Budi mengatakan kalau pelabuhan Indonesia bisa menyetarakan posisinya dengan pelabuhan lainnya di dunia.

 

4 dari 4 halaman

Berikan Manfaat

Lebih lanjut, manfaat lainnya dengan adanya hub, Indonesia bisa memberikan manfaat dan keuntungan lebih banyak. Utamanya berkaitan dengan jalur dan arus logistik global yang ada.

"Agar Indonesia itu bukan hanya sebagai feeder, tapi juga sebagai hub. Saya pikir bagaimana kita bisa menjalin kolaborasi dengan port-port internasional seperti yang ada di Spanyol, China, itu bagus," urainya.

"Karena barang-barang itu kalau sudah dikumpulkan di satu tempat, misalnya di Eropa dan di China, dia akan menjadi satu resiprokal dengan pelabuhan yang dimiliki Pelindo," pungkas Menhub Budi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.