Sukses

Harga Pertamax Turun, Lebih Murah Dibanding Vivo, BP-AKR dan Shell?

Penyalur BBM swasta yaitu Vivo dan BP AKR telah lebih dulu menurunkan harga BBM RON 92 atau setara Pertamax.

Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero) menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertamax menjadi Rp 12.800 dari sebelumnya Rp 13.900 per liter. Harga BBM baru ini efektif berlaku hari ini 3 Januari 2023 tepat pukul 14.00 WIB.

Sebelumnya, penyalur BBM swasta yaitu Vivo dan BP AKR telah lebih dulu menurunkan harga BBM RON 92 atau setara Pertamax. Sedangkan harga BBM Shell belum bergerak seperti harga Desember 2022. 

Menteri BUMN Erick Thohir menjelaskan, Pertamina sebagai operator penjualan BBM terbesar di Indonesia perlu mempertimbangkan berbagai aspek agar tetap dapat menjamin keberlangsungan penyediaan dan penyaluran BBM.

Hal ini yang membuat keputusan menurunkan harga Pertamax Cs lebih lambat jika dibandingkan dengan operator BBM swasta. 

"Pertamina ini jangkauannya begitu luas ke seluruh penjuru tanah air. Dibutuhkan koordinasi dan proses waktu dengan berbagai stakeholder, untuk melakukan penyesuaian harga, karena Pertamina bisnisnya luas dari hulu ke hilir, tidak seperti perusahaan yang hanya mengelola 5 pom bensin. Kita ingin memastikan agar pasokan dan distribusi tetap berjalan dengan lancar," ucap Erick Thohir di SPBU Pertamina 31.128.02 Jalan MT Haryono, Jakarta Selatan, Selasa (3/1/2022).

Saat ini terdapat tiga perusahaan minyak swasta kompetitor Pertamina di bisnis penyediaan BBM yakni, Shell, Vivo, dan BP-AKR. Diketahui, ketiga kompetitor Pertamina tersebut juga menjual BBM dengan kandungan oktan 92 atau sekelas Pertamax.

Lantas perusahaan mana yang menjual BBM dengan kandungan RON 92 termurah di Indonesia? Melansir dari laman shell.co.id, harga Shell Super (RON 92) untuk wilayah Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Timur mencapai Rp 14.180 per liter. Sedangkan di Sumatera Utara, Shell Super dibanderol Rp 14.490 per liter.

Sedangkan, harga jual BBM Revvo 92 (RON 92) milik Vivo mencapai Rp 12.800 per liter. Harga ini sama dengan Pertamax yang akan dijual Rp12.800 pdr liter mulai 14.00 Wib, Selasa (3/1/2023).

Selanjutnya, BP AKR menjual BBM jenis BP 92 sebesar Rp13.030 per liter. Hara ini turun dari sebelumnya Rp14.150 per liter.

Dengan ini, Pertamax milik Pertamina dan Revvo 92 milik Vivo menjadi BBM dengan kandungan RON 92 termurah di Indonesia. Keduanya masing-masing dijual Rp12.800 per liter.

Reporter: Sulaeman

Sumber: Merdeka.com

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Pertamina Rogoh Kocek Rp 10 Triliun Tahan Harga Pertamax selama 2022

Menteri BUMN Erick Thohir menyebut ada dana sekitar Rp 10 triliun yang digelontorkan PT Pertamina (Persero) untuk menjaga harga BBM Non Subsidi tidak naik selama Januari-Agustus 2022 lalu. Padahal, saat itu harga minyak dunia disebut-sebut mengalami kenaikan pesat.

Erick menyebut, ini jadi bukti pemerintah yang ingin menjaga kemampuan masyarakat ditengah kenaikan harga komoditas pada periode tersebut. Pada awal 2022 lalu, harga minyak dunia diketahui pernah tembus hingga USD 100 per barel.

"Presiden Jokowi memerintahkan kita semua, pada saat ketika harga bahan kehidupan masyarakat itu naik, Pertamina gak menaikan harga, padahal harga BBM pasar, dari bulan Januari sampai Agustus, itu kurang lebih pemerintah membantu melalui Pertamina kurang lebih Rp 10 triliun," bebernya kepada wartawan di SPBU Pertamina di Jalan MT Haryono, Jakarta, Selasa (3/1/2023).

Dia mengatakan kenaikan harga minyak dunia turut berpengaruh pada harga jual BBM Non Subsidi yang dijual Pertamina. Karena, formulasi penentuannya adalah mengikuti harga pasar, dan tidak mendapat subsidi dari pemerintah seperti Pertalite dan Solar.

Menurut data yang dipegang Erick harga minyak dunia sempat menyentuh USD 87 per barel, dan berangsur turun hingga USD 79 per barel. Maka, penyesuaian harga perlu dilakukan untuk produk Pertamax, Pertamax Turbo, Pertamina Dex, dan Dexlite.

"Ini BBM harga pasar loh sebenarnya, jadi bukan BBM yang dibantu pemerintah (dengan) subsidi. Itu pun pemerintah melalui Pertamina membantu sampai Rp 10 triliun, dari Januari sampai Agustus, baru ada kenaikan," paparnya.

Atas penurunan harga minyak dunia ini, dia menggelar rapat dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri ESDM Arifin Tasrif, dan Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati. Tujuannya, merumuskan harga Pertamax Cs terbaru.

"Nah sekarang harga minyak dunia turun ke USD 79 (per barel), karena itu kemarin, sebelum tahun baru, kami rapat tiga menteri. Ada bu Menkeu, pak Menteri ESDM, saya, bu Nicke diundang waktu itu, untuk memproyeksikan bagaimana harga BBM yang pasar, yang bukan dibantu pemerintah," jelasnya.

"Nah tentu BBM dengan harga pasar seperti pertamax, ya sudah seyogyanya harga pasar," sambung Erick Thohir.

 

3 dari 3 halaman

Bersaing

Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati menyampaikan kalau harga Pertamax turun menjadi Rp 12.800 per liter. Menurutnya, dengan harga ini maka akan semakin kompetitif dengan SPBU Swasta.

"Nah Untuk pertamax ini kita juga turunkan, sehingga ini sangat bersaing dengan kompetitor lain, dan sangat berarti. Karena market share pertamax ini 97,4 persen diantara RON 92 lain. Sehingga ini memberikan dampak pada para pengguna, pada masyarakat, sehingga bisa meningkatkan produktivitasnya," kata Nicke.

Dia menuturkan, dengan harga minyak dunia saat ini, maka harga Pertqmax Rp 12.800 adalah harga keekonomian yang dihitung Pertamina. Sementara, dia merujuk pada harga jual pada Januari-Agustus 2022 lalu yang sebagian biayanya perlu ditambal oleh Pertamina.

"Dengan 12.800 itu sudah keekonomian. Jadi yang kemarin itu Januari-Agustus 2022, ketika harga minyak naik, kita masih mempertahankan harga Pertamax. Masih ingat yang tadi disampaikan itu yang harus menjadi beban pemerintah melalui Pertamina itu sekitar Rp 10 triliun, itu penahan harga tidak naik selama 8 bulan di tahun lalu," terangnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.