Sukses

Pengguna Internet Aktif Indonesia 204 Juta, Waspadai Hal Ini

Pengguna internet aktif di Indonesia mencapai 204,7 juta jiwa pada awal tahun 2022.

Liputan6.com, Jakarta Berdasarkan riset HootSuite dan We Are Social pengguna internet aktif di Indonesia mencapai 204,7 juta jiwa pada awal tahun 2022. Karena itu, penting untuk memanfaatkan dunia digital di Indonesia sebagai ruang berbudaya.

Edukator Redaxi Shinta Desiyana Fajarica menambahkan pengguna internet di Indonesia semakin hari semakin bertambah banyak, tentu dibutuhkan kecakapan digital untuk menyikapi hal ini.

Penting untuk selalu bersikap kritis dan jangan mudah percaya dengan konten yang didapatkan di internet, selalu cek kebenaran sumber dan beritanya agar tidak timbul masalah di kemudian hari

"Sebagai sarana mencari informasi, berkreasi, dan bertransaksi. Gunakanlah media sosial untuk berbagi hal atau konten positif dengan cara yang kreatif," imbuh Shinta dalam diskusi daring, Selasa (2/8/2022).

CEO DigiPrener Abdul Hamid Hasan menerangkan, budaya bermedia digital haruslah berlandaskan Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika. Ruang bermedia digital adalah ruang praktek berbudaya Pancasila yang merupakan nilai luhur berbangsa dan bernegara.

"Cinta produk dalam negeri juga merupakan bentuk penerapan nilai Pancasila dalam kehidupan bermedia digital. Digitalisasi Budaya, jati diri kita dalam ruang budaya digital sama halnya dengan budaya non-digital," ucap Abdul.

Hal tersebut, menurut Abdul, memungkinkan masyarakat untuk mendokumentasikan kekayaan budaya. Dunia digital adalah dunia yang perlu diisi sebagai ruang yang berbudaya.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Etika

Kepala LPPM STMIK Lombok Wire Bagye menuturkan, interaksi di dunia digital didasari dengan "kesadaran" yaitu yang kita ajak berinteraksi tersebut dengan sesama manusia. Tentu ada etika yang harus dijaga agar terjadi komunikasi yang baik dan sehat.

"Netiket atau network etiket adalah etika dalam berkomunikasi dan berjejaring sosial harus dijaga agar tidak terjadi hal-hal buruk dalam interaksi di ruang digital, antara lain: cyberbullying, doxing, ujaran kebencian, dan harrasment," ujar Wire.

Hal tersebut disampaikan saat Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menggelar seri Webinar Literasi digital #MakinCakapDIgital dengan tema "Tips & Trik Cara Membuat Konten yang Menarik"

Webinar tersebut, bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital yang diselenggarakan oleh Kominfo dan Siber Kreasi di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten.

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

3 dari 3 halaman

Pengunaan Internet Makin Bebas, Kominfo Harap Masyarakat Bisa Saring Informasi dengan Baik

Sebelumnya, Pada Kamis 21 Juli 2022, Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kementerian Kominfo) menyelenggarakan webinar bertajuk #MakinCakapDigital.

Webinar diikuti siswa SMPN 1 Ternate dan SMAN 2 Sorong dengan tema Fitur dan Komunitas Standar media Sosial. Para peserta yang ikut dalam webinar tersebut, melakukan kegiatan di sekolahnya secara online atau daring.

Webinar yang berlangsung kurang lebih 120 menit dihadiri oleh Eddie Bingky sebagai moderator, serta berbagai narasumber, yaitu Fashion Director SofiaDewi.co & Content Creator Sofia Sari Dewi, Managing Director PT Astrindo Sentosa Kusuma Astried Kirana, dan Profesional Photography Ikhsancolly.

Materi yang diberikan oleh para narasumber sesuai berdasarkan sudut pandang etika, keamanan, dan budaya di media digital.

"Di tahun 2022, lebih dari 200 juta pengguna internet di indonesia. Berarti setara dengan 73% dari populasi penduduk Indonesia. Hal ini menyatakan, bahwa data pengguna internet tahun ini meningkat dari tahun sebelumnya," ujar Fashion Director SofiaDewi.co & Content Creator Sofia Sari Dewi melalui keterangan tertulis, Jumat (22/7/2022).

Kemudian, dalam paparannya Sofia juga menjelaskan tentang masyarakat Indonesia yang perlu mencari tahu setiap informasi yang diterimanya.

"Masyarakat Indonesia dipandang perlu dalam mengakses, mencari, dan memanfaatkan setiap data dan informasi yang diterima dan didistribusikan ke berbagai platform digital yang dimilikinya," ucap Sofia.

Menurut dia, media sosial yang lumrah dipakai anak-anak milenial bahkan orang dewasa, ternyata berpayung pada Facebook. Tidak hanya individu, lanjut Sofia, tetapi komunitas pun mulai menggunakan sosial media dalam publikasi kegiatannya.

"Uniknya cara Facebook meninjau konten untuk komunitas, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Dan hal itu selain dari sudut pandang indeks informasi dan literasi data," jelas Sofia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.