Sukses

Wanti-Wanti Bos IMF ke Indonesia: Jangan Subsidi Orang Kaya!

Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva, meminta Pemerintah RI agar lebih tepat sasaran dalam menggelontorkan program subsidi. Sehingga penyalurannya tidak bocor ke orang-orang kaya.

Liputan6.com, Jakarta Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF), Kristalina Georgieva, meminta Pemerintah RI agar lebih tepat sasaran dalam menggelontorkan program subsidi. Sehingga penyalurannya tidak bocor ke orang-orang kaya yang tak berhak menerima.

Georgieva menilai itu penting dilakukan Indonesia, agar program subsidi tepat sasaran bisa menopang pertumbuhan ekonomi di masa sulit. Dia tak ingin semua orang bisa sembarang menikmati subsidi, semisal dalam membeli BBM jenis Pertalite atau LPG 3 kg.

"Sangat penting bagi kebijakan fiskal Indonesia untuk tetap fokus dalam memberikan bantuan dengan sasaran yang tepat. Bukan dengan memberikan subsidi kepada semua orang, termasuk yang kaya, tetapi fokus kepada mereka yang sangat membutuhkan," tegasnya di Jakarta, dikutip Senin (18/7/2022).

Catatan itu diberikannya, lantaran pemerintah terlalu besar membelanjakan anggaran untuk program subsidi. Imbasnya, hal tersebut justru bakal makin mendorong inflasi.

Di sisi lain, Georgieva mengapresiasi kebijakan pemerintah bersama Bank Indonesia (BI) yang melakukan burden sharing dalam membiayai penanganan Covid-19 hingga akhir 2022.

Pemerintah pun dimintanya agar terus men-support pelaku UMKM sebagai pilar utama perekonomian bangsa. Sehingga pertumbuhan ekonomi ke depan tetap terjaga.

"Indonesia adalah market economy. Dengan keberagaman yang ada, UMKM butuh dukungan kebijakan agar bisnisnya terus berjalan," pungkas Georgieva.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

IMF Pastikan Ekonomi Indonesia Tak Masuk Jurang Krisis

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir bersama dengan Managing Director Dana Moneter Internasional atau Director International Monetary Fund (IMF) Kristalina Georgieva mengunjungi pusat perbelanjaan Sarinah pada Minggu (17/7/2022).

Dalam kunjungan ini Erick Thohir menjelaskan bahwa Kristalina Georgieva atas nama IMF memandang bahwa ekonomi Indonesia masih akan tetap positif di tengah tekanan geopolitik akibat perang Rusia dan Ukraina.

"Ada tiga hal yang disampaikan, pertama dia meyakinkan Indonesia tidak berada dalam jurang krisis seperti yang digembar-gemborkan," ujar Erick.

Kendati begitu, ucap Erick, hal tersebut tidak menurunkan kewaspadaan Indonesia meski secara internal ekonomi Indonesia dalam posisi kuat. "Secara eksternal, yang namanya geopolitik, global ekonomi bisa saja berdampak," ucap Erick.

Georgieva, lanjut Erick, menilai Indonesia sudah menuju pada arah yang baik dengan memiliki fondasi ekonomi yang kuat dengan kemajuan pembangunan infrastruktur dan pemberdayaan kepada UMKM. Selain itu, Georgieva, Erick sampaikan juga kagum dengan upaya Indonesia dalam memperkuat ekosistem ekonomi seperti yang ada di Sarinah.

Erick mengatakan penguatan ekosistem tidak bisa ego sektoral, tetapi harus saling mendukung dan harus ada hasil yang konkret. Erick menyebut Sarinah tidak hanya etalase produk lokal semata, melainkan upaya pemerintah meningkatkan kualitas produk lokal yang bisa bersaing di kancah global dan berkesinambungan.

"Jangan lagi ada persepsi seakan-akan produk itu standarnya tidak baik, kita bisa buktikan di sini, bahkan kemarin Bapak Presiden bilang kenapa kalau UMKM harus dijual murah padahal ini handmade bangsa kita. Jualnya mahal dong, inilah yang harus kita dorong. Tentu, saya senang IMF datang ke sini memuji-muji Indonesia, tidak lagi seperti dahulu," tutupnya.

3 dari 3 halaman

Indonesia Disebut Bakal Bangkrut Seperti Sri Lanka, Menko Luhut: Yang Bilang Sakit Jiwa

Indonesia masih bisa bertahan di tengah tantangan pandemi Covid-19 dan perang Rusia dengan Ukraina. Terbukti, ekonomi Indonesia mampu tumbuh 5,1 persen di kuartal I 2022. Bahkan, ekonomi Indonesia menjadi salah satu yang terbaik di dunia.

"Kalau kita lihat Indonesia ekonomi terbaiknya di dunia di tengah di gejolak perang Ukraina ini," kata Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dikutip dari Antara, Jumat (15/7/2022).

Indikasi ekonomi yang kuat itu, menurut Luhut, bisa dilihat dari kinerja ekspor yang positif selama 26 bulan terakhir. Begitu pula tingkat inflasi yang terjaga dengan baik. "Kita salah satu negara yang inflasinya terbaik di dunia. Ini perlu kita syukuri," katanya.

Luhut juga menampik anggapan sejumlah pihak yang menyamakan kondisi Indonesia dengan Sri Lanka yang mengalami kebangkrutan. Luhut meminta agar mereka yang mengkritik demikian agar bisa melihat data-data yang ada.

"Jadi kalo ada yang ngomong kita mau samakan dengan Sri Lanka, bilang dari saya, sakit jiwa itu. Lihat data-data yang baik. Suruh datang ke saya, dia. Orang bilang, Nih Pak Luhut nantang. Bukan nantang ya. Supaya dia jangan membohongi rakyatnya, jangan kepentingan politiknya di bikin-bikinin," tegasnya.

Menurut Menko Luhut, dalam keadaan sulit seperti saat ini, semua pihak harus kompak.

"Jangan membohongi rakyatnya. Itu saya nggak suka melihat itu. Jadi untuk dia populer, dia bikin berita-berita bombastis yang membohongi rakyat. Itu saya pikir ndak adil dan tidak benar," pungkas Luhut.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.