Sukses

Anggaran Kesehatan 2022 Turun Jadi Rp 255 Triliun, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Pemerintah menyiapkan anggaran kesehatan sebesar Rp 255,3 triliun pada 2022.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah menyiapkan anggaran kesehatan sebesar Rp 255,3 triliun pada 2022. Jumlah ini turun dari anggaran kesehatan pada 2021 sebesar Rp 326,4 triliun.

Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati, menjelaskan mengenai turunnya jumlah anggaran tersebut. Alokasi anggaran ini disebut akan ditinjau kembali untuk tahun depan, termasuk mengenai vaksinasi, testing, tracing, dan treatment (3T), serta biaya untuk pengobatan.

"Anggaran kesehatan kesehatan tahun depan mencapai Rp 255,3 triliun, lebih rendah daripada tahun ini. Namun tahun ini, PEN nanti kita akan melihat seberapa cepat seperti vaksinasi, maupun testing, tracing, dan treatment, serta pengobatan yang akan betul-betul dikeluarkan," jelas Sri Mulyani dalam konferensi pers Nota Keuangan dan RUU APBN 2022 pada Senin (16/8/2021).

Dari total anggaran tersebut, 47 persen terdiri dari belanja Kementerian/Lembaga (K/L), 31 persen non K/L, dan 26,5 persen Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD).

Sri Mulyani pun menilai anggaran kesehatan berpotensi meningkat mengikuti perkembangan penanganan Covid-19.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Rincian Anggaran Kesehatan

Adapun anggaran kesehatan untuk tahun depan antara lain mencakup peserta Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan (PBI-JKN) 96,8 juta jiwa, kemudian juga akan difokuskan pada layanan non-Covid-19 yaitu pengendalian tuberkulosis, pengadaan makanan untuk ibu hamil, penugasan tenaga kesehatan ke daerah, pengujian obat, peningkatan sarana dan prasarana, serta dan pembangunan Puskesmas.

"Akan ada pembangunan 80 Puskesmas yang akan dibangun tahun depan," ungkapnya.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.