Sukses

Harga Emas Meroket, Penjualan Antam Sentuh Rp 9,23 T di Semester I 2020

Emas menjadi kontributor terbesar penjualan dengan porsi 69 persen terhadap total penjualan Antam.

Liputan6.com, Jakarta - PT Aneka Tambang Tbk (Antam) mencatat nilai penjualan bersihnya pada semester I 2020 sebesar Rp 9,23 triliun. Emas menjadi kontributor terbesar penjualan dengan porsi 69 persen terhadap total penjualan Antam dengan nilai Rp 6,41 triliun.

Kenaikan penjualan tersebut seiring dengan pertumbuhan tingkat permintaan emas di dalam negeri yang positif. Tahun 2020, perusahaan fokus untuk memperkuat basis pelanggan logam mulia di pasar domestik.

Dikutip dari keterangan tertulis, Senin (3/8/2020), pada semester I 2020, segmen operasi Logam Mulia dan Pemurnian Antam mencatatkan laba usaha sebesar Rp 495,16 miliar, dengan tingkat penjualan emas mencapai 7.915 kg (254.505 t.oz).

Capaian laba usaha segmen operasi Logam Mulia dan Pemurnian pada semester I 2020 tumbuh sebesar 111 persen dibandingkan capaian Semester I 2019 sebesar Rp 234,94 miliar ,dengan volume penjualan emas sebesar 15.741 kg (506.084 t.oz).

Pertumbuhan tingkat profitabilitas tersebut sejalan dengan pengembangan pasar produk Logam Mulia Antam di pasar domestik, serta strategi efisiensi biaya operasi yang optimal. Selain itu penguatan harga rata-rata emas global pada semester I-2020 sebesar 26 persen (dibandingkan periode semester I-2019), turut meningkatkan profitabilitas segmen Logam Mulia dan Pemurnian.

Saat ini produk emas batangan Logam Mulia Antam merupakan top brand di Indonesia.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Nikel

Selanjutnya, semester 1-2020 mencatat penjualan feronikel merupakan kontributor terbesar kedua penjualan Antam dengan kontribusi sebesar Rp2,02 triliun atau 22 persen dari total penjualan.

Sementara untuk komoditas bijih nikel, tercatat produksi bijih nikel yang digunakan sebagai bahan baku pabrik feronikel Antam dan penjualan kepada pelanggan domestik pada semester I-2020 mencapai 1,37 juta wet metric ton (wmt), dengan capaian penjualan bijih nikel ke pasar domestik sebesar 168 ribu wmt.

 Tentunya sejalan dengan ditetapkannya Harga Patokan Mineral Logam di dalam negeri oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. Hal tersebut memberikan tingkat harga jual mineral dalam negeri yang lebih kompetitif dan membuka peluang bagi Antam untuk meningkatkan jangkauan pemasaran bijih nikel di dalam negeri seiring outlook positif penyerapan bijih nikel domestik.

Tercatat laba usaha segmen operasi Nikel (komoditas feronikel dan biji nikel) pada semester I-2020 sebesar Rp 333,64 miliar. Pada kuartal II-2020, segmen operasi Nikel tercatat laba usaha sebesar Rp 263,06 miliar, tumbuh signifikan dibandingkan laba usaha pada kuartal I-2020 sebesar Rp70,58 miliar.

Pertumbuhan tersebut terutama didukung kenaikan volume penjualan feronikel pada kuartal II-2020 sejalan dengan pemulihan aktivitas perdagangan internasional, serta tren positif kenaikan harga nikel global pada kuartal II-2020.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.