Unik, Menteri Basuki dan PM Belanda Sama-Sama Pamer Ponsel Jadul

Liputan6.com, Jakarta - Hari ini, Senin (07/10/2019), Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima kunjungan resmi Perdana Menteri (PM) Belanda Mark Rutte di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat. Berdasarkan keterangan resmi Kementerian Luar Negeri, pertemuan Jokowi dan Rutte untuk membahas kerja sama strategis RI-Belanda berdasarkan prinsip kemitraan komprehensif.

Dalam pertemuan ini, Jokowi didampingi Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, dan Kepala BNPT Suhadi Alius.

Namun, ada yang menarik perhatian ketika PM Belanda berbincang dengan Menteri PUPR Basuki. Mereka sama-sama menunjukkan ponsel jadul yang mereka miliki, di saat sebagian besar orang saat ini telah menggunakan smartphone yang lebih canggih.

Foto mereka berdua diunggah dalam akun resmi Instagram Kementerian PUPR @kemenpupr. Berikut postingan lengkapnya:

* Dapatkan pulsa gratis senilai Rp 5 juta dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com di tautan ini.

"Menyambut awal minggu, Senin (7/10) pagi, Menteri Basuki menyambut kedatangan Perdana Menteri Kerajaan Belanda Mark Rutte di Bandara Halim Perdana Kusuma tepat pukul 07.45 WIB..

Selanjutnya Menteri Basuki mendampingi Presiden Joko Widodo dalam Veranda Talk sebagai pertemuan antar dua negara sahabat Indonesia-Belanda di Istana Bogor, salah satunya untuk membahas kerjasama bidang sumberdaya air..

Uniknya, ternyata Pak Bas dan PM Rutte sama-sama pengguna hape jadul lho, Sahabat! Jadi buat yang belum bisa beli gadget terkini jangan berkecil hati ya!"

Sebagai informasi, kunjungan Rutte ke Indonesia ini merupakan bagian dari rangkaian lawatan ke Asia Tenggara dan Pasifik. Selanjutnya Rutte akan terbang ke Selandia Baru dan Australia.

Rutte terakhir berkunjung ke Indonesia pada November 2016. Kala itu, dirinya datang membawa 200 pengusaha negeri kincir angin. Rutte juga turut memberikan keris ke Jokowi sebagai simbol pengembalian 1.500 artefak ke Indonesia.