Sukses

Harga Daging Ayam Terpantau Turun di Pasar Grogol

Harga daging ayam mulai turun.

Liputan6.com, Jakarta - Harga daging ayam terpantau menurun di Pasar Grogol, Jakarta Barat. Pilihan harga pun bervariasi mulai dari Rp 30 ribu per kilogram (kg) sampai Rp 35 ribu per kg.

Tidak ada pula perubahan harga ke daging ayam pada sebelum dan sesudau Idul Adha. Hari raya qurban tidak memberikan efek seperti Idul Fitri.

"Daging ayam sekilo Rp 35 ribu. Masih stabil. Pekan lalu Rp 38 ribu, sekarang sudah agak turun," ujar Sihmi (62) kepada Liputan6.com di Pasar Grogol pada Senin (19/8/2019). Ia pun menyebut omzet masih stabil.

Pedagang lain Acong menyebut harga daging ayam memang sedang murah. Ia menjual dengan kisaran harga dari Rp 30 ribu sampai Rp 33 ribu.

"Ayam ekoran sekilonya sekarang Rp 30 ribu bisa sekilo. Rp 33 ribu juga bisa. Antara Rp 30 ribu dan Rp 33 ribu," jelasnya.

Lemat atau kulit dijual Acong seharga Rp 25 ribu per kg dan bagian kepala sekilo Rp 10 ribu. Bagian fillet ia jual Rp 45 ribu dan Rp 40 ribu untuk fillet bagian paha.

Lebih lanjut, harga bagian ayam lain seperti ceker dijual Rp 20 ribu per kg, tulang sekilo Rp 10 ribu, dan sayap seharga Rp 28 ribu per kg .

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Daging Sapi

"Harga daging masih Rp 120 ribu per kg. Itu daging lokal, daging baru, segar, malam dipotong, pagi dijual," ujar Dede (26).

Ati sapi itu Rp 45 - Rp 50 ribu per kg. Daging sop seharga Rp 40 ribu - Rp 60 ribu kg, dan iga sekilo Rp 80 ribu per kg.

Pedagang lain Koswara (55) juga berkata harga tetap sama. Hanya saja ia mengakui masyarakat yang membeli daging sapi masih kurang banyak.

"Harganya biasa aja, Rp 120 ribu per kg," ujar Koswara. Sementara, harga tetelan Rp 20 ribu per kg. Daging sop seharga Rp 80 ribu per kg, dan iga dijual Koswara seharga Rp 70 ribu.

3 dari 3 halaman

Kemendag: Impor Daging Sapi Demi Turunkan Harga

Pemerintah bakal membuka keran impor daging sapi sebesar 50 ribu ton dari Brasil hingga akhir tahun ini.

Sekretaris Jenderal Kemendag Oke Nurwan mengatakan bahwa tujuan impor daging sapi dari Brazil untuk membuat harga daging sapi dalam negeri menjadi lebih kompetitif. 

"Untuk lebih apa di sini pasar lebih sempurna lagi persaingan karena ada daging yang lebih kompetitif," kata dia, di Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat, 16 Agustus 2019.

Dia pun menegaskan impor daging sapi tidak ada kaitannya dengan kalahnya Indonesia di WTO dalam sengketa impor ayam yang juga berasal dari negeri samba itu.

Pemerintah, kata dia, akan memastikan bahwa daging sapi yang masuk dari Brasil benar-benar aman dikonsumsi. Artinya terbebas dari penyakit.

Untuk itu, tambah Oke, Kementerian Pertanian akan mengirimkan tim dari Ditjen Kesehatan Masyarakat Veteriner (Kesmavet) untuk melakukan pengecekan.

"Itu Kesmavet ke sana. Kasmavet akan dipastikan bahwa yang bisa itu adalah yang bebas penyakit. Ada daftarnya nanti," kata dia.

"Nanti mekanismenya setelah Kesmavet ke sana, udah sample jadi udah ada daftarnya. Jadi di kementerian pertanian, di Kesmavet-nya sudah ada daftar siapa yang bisa. Sudah dipastikan," imbuhnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.