Sukses

Situasi Belum Kondusif, Pasar Tanah Abang Masih Tutup

Potensi keamanan yang belum kondusif membuat pengelola menutup kegiatan di Pasar Tanah Abang.

Liputan6.com, Jakarta - Pasar Grosir terbesar di ASEAN, Tanah Abang sampai siang ini masih tutup. Hanya sejumlah petugas keamanan yang berjaga-jaga disekitar pintu masing-masing blok. Terlihat petugas security dibantu pengamanan oleh petugas Kepolisian dan TNI.

Kawasan Pasar Tanah Abang sebenarnya sudah lebih bersih jika dibandingkan hari sebelumnya. Hanya saja, potensi keamanan yang belum kondusif menjadikan pengelola masih menutup kegiatan di sana.

"Dari update tadi yang kita peroleh dari pihak keamanan, kita masih tutup untuk hari ini. Kalau nanti sore atau malam sudah kondusif mungkin besok bisa buka lagi," kata Hery Supriyatna sebagai Pengelola Pasar Tanah Abang, Kamis (23/5/2019).

 

Tidak hanya inatruksi di berberapa media dan pesan berantai, menejemen Pasar Tanah Abang juga terlihat menempelkan beberapa pengumuman yang bertuliskan kondisi pasar masih ditutup.

Herry menjelaskan, meski ditutup, dia memastikan kondisi barang dagangan akan tetap aman. Selain masing-masih lapak sudah dikunci, pintu akses masuk masing-masing blok sampai kini juga masih tertutup rapat.

"Tidak usah khawatir, kondisi sekarang sudah beda dari kerusuhan 98, tidak ada jarah menjarah, jadi aman. Para pedagang dan pegawai kita minta pulang dulu," tambahnya.

Terlihat beberapa pegawai yang biasa bekerja di pasar tersebut terpaksa balik kanan dan memilih menunggu di rumah masing-masing sampai situasi kondusif.

"Mau gimana lagi, daripada nanti ada apa-apa sudah bagus ditutup saja, kita ikut kebijakan," kata salah satu pegawai, Ramdan.

Tidak hanya para petugas keamanan, sejumlah peserta aksi yang menggunakan atribut berwarna putih juga masih berlalu lalang di sekitar Pasar Tanah Abang.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Terdampak Aksi 22 Mei, Industri Tekstil Tengah Hitung Kerugian

Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Ade Sudrajat mengatakan bahwa industri tekstil tengah menghitung kerugian materil akibat aksi massa yang terjadi pada 21-22 Mei 2019. Pengiriman barang atau produk tekstil sempat terhambat karena ada aksi massa tersebut.

"Pasti ada (dampak), ya kerugian materil karena tidak bisa kirim barang. Kami belum menghitung berapa," kata Ade seperti dikutip dari Antara, Kamis (23/5/2019).

Dampak dari terhambatnya pengiriman barang tersebut adalah stok yang menumpuk di gudang, mengingat pengiriman barang dilakukan industri setiap hari.

Namun, kondisi tersebut diyakini hanya bersifat sementara, sehingga kerugian tidak akan terjadi berkepanjangan.

Ade berharap situasi semakin tertib dan aman, sehingga aktivitas industri dan perdagangan dapat kembali normal usai aksi 22 Mei.

Industri tekstil dan pakaian jadi merupakan salah satu unggulan industri nasional yang pertumbuhannya paling tinggi hingga mencapai 18,98 persen pada kuartal I 2019.

Jumlah itu naik signifikan dibanding periode yang sama tahun lalu di angka 7,46 persen dan juga meningkat dari perolehan selama 2018 sebesar 8,73 persen.

3 dari 4 halaman

Kerusuhan 22 Mei Reda, Situasi Stasiun Tanah Abang Berangsur Normal

Kerusuhan sempat terjadi di sekitar Stasiun Tanah Abang, Jakarta, pada Rabu 22 Mei. Kini, situasi sudah mulai kondusif dan geliat ekonomi di Tanah Abang berangsur normal.

Di stasiun Tanah Abang terpantau masyarakat sudah kembali menggunakan moda transportasi KRL. Stasiun itu sempat berhenti beroperasi saat kerusuhan pecah antara aparat dengan perusuh di Jalan Jati Baru.

"Sudah aman ini mba kata Pak Petugas (kereta)," kata Martani salah satu penumpang KRL di Stasiun Tanah Abang, Kamis (23/5/2019).

Tidak hanya penumpang KRL, pedagang kaki lima (PKL), angkot hingga ojek online juga sudah ramai mengelilingi stasiun Tanah Abang. Meski belum sepadat biasanya, namun pedagang bersyukur sudah bisa kembali berjualan.

"Enak gini bisa jualan kita, enggak usah bakar-bakar (rusuh)," kata Andi PKL yang berjualan kaos kaki.

Andi mengaku kemarin sempat menggelar lapak kaos kaki sebelum kerusuhan kemarin. Namun tiba-tiba Polisi memintanya pindah lantaran ada perusuh. "Katanya pindah pak, nanti kena, pindah dulu," ungkap Andi.

4 dari 4 halaman

Pedagang Tanah Abang Kembali Berjualan 25 Mei, Ini Kata Pengelola

Aksi demontrasi yang ricuh di Kantor Bawaslu pada Rabu (22/5/2019), membuat pedagang Pasar Tanah Abang di Jakarta Pusat masih khawatir. Mereka pun memilih untuk tak membuka toko sementara waktu hingga situasi kondusif.

Salah satu pedagang, Suwandi mengatakan kemungkinan para pedagang baru akan membuka tokonya pada 25 Mei nanti. Meski ada sebagian yang memutuskan buka toko pada Jumat 24 Mei esok.

"Tidak ada surat edaran, dan pengelola sebenarnya menyerahkan ke pedagang untuk tetap buka atau tidak, tapi banyak pedagang yang memilih tutup dulu, kemungkinan sampai 25 Mei," jelas dia saat dikonfirmasi Liputan6.com, Kamis (23/5/2019).

Dia mengaku jika sebelumnya pedagang telah mengamankan barang dagangannya karena khawatir aksi demo berlanjut dengan adanya penjarahan, di mana Pasar Tanah Abang menjadi salah satu sasaran.

Hal lain yang membut pedagang masih menutup toko karena pengelola mengabarkan jika sepanjang jalan KH Wahid Hasyim akan dibersihkan dari sisa kotoran aksi pendemo. 

Adapun pedagang yang memutuskan membuka toko pada Jumat esok, dikatakan karena mereka harus memenuhi pengiriman pesanan ke luar kota. "Banyak yang memilih jualan (Jumat) karena takut kehilangan momentum Lebaran," tutur dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.