Sukses

Jokowi Ungkap Prabowo Miliki Lahan Ribuan Hektare di Kalimantan dan Aceh

Pernyataan ini Jokowi ungkapkan karena Prabowo menyatakan jika lahan di Indonesia tidak bertambah sedangkan jumlah penduduk terus bertambah.

Liputan6.com, Jakarta Calon Presiden (Capres) Joko Widodo (Jokowi) mengungkap fakta jika Prabowo ternyata memiliki lahan seluas 220 ribu hektare di Kalimantan Timur (Kaltim). Tak hanya itu, Prabowo juga memiliki lahan di Aceh Tengah seluas 120 ribu hektare.

Pernyataan ini dia ungkapkan karena Prabowo menyatakan jika lahan di Indonesia tidak bertambah sedangkan jumlah penduduk terus bertambah.

"Saya tahu Prabowo punya lahan luas di Kaltim sebesar 220 ribu hektare, juga di Aceh Tengah. Saya ingin sampaikan bahwa pembagian-pembagian ini tidak dilakukan di masa pemerintahan saya," jelasnya di Jakarta, Minggu (17/2/2019).

Jokowi menambahkan jika selama 2 tahun terakhir, pemerintah telah mengkonsesi lahan sebesar 2,6 juta hektare.

"Dalam 2 tahun ini kita bangkitkan konsesi-konsesi lewat Perhutani asosiasi baik itu UKM, petani, masyarakat, nelayan sebesar 2,6 juta hektar. Dalam 2 tahun ini sudah kita bagikan 500 sertifikat," jelas dia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Prabowo Sebut Membayar Utang Itu Jadi Beban Ekonomi

Calon Presiden (Capres) Prabowo Subianto mengaku memiliki strategi dalam pembangunan infrastruktur, jika terpilih menjadi presiden.

Ditegaskan, pendekatan yang akan dilakukan dan diklaim lebih baik dan efisien, adalah dengan melibatkan masyarakat terkait perencanaan pembangunannya.

"Sangat penting kita harus ikut sertakan masyarakat yang akan terkena dampak pembangunan infrastruktur itu. Bagaimanapun kita harus cadangkan ganti rugi untuk masyarakat yang terkena dampak ini," jelas dia pada Debat Capres Kedua yang berlangsung di Hotal Sultan, Jakarta, Minggu (17/2/2019).

Dengan melibatkan masyarakat yang terdampak pembangunan, harapannya mampu menyejahterakan mereka sendiri.

Prabowo juga mengkritisi cara pemerintah sekarang yang banyak membangun infrastruktur dengan cara menambah utang. Baginya, utang ini beresiko terhadap efisiensi infrastruktur yang sudah dibangun.

"Saya lihat banyak kita utang untuk bangun infrastruktur nanti akan berdampak ke efisiensi infrastruktur itu sendiri," tegas dia.

"Bagiamanapun membayar utang itu beban ekonomi kita," pungkasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.