Sukses

Melantai Perdana, Saham Royal Prima Melambung 47 Persen

PT Royal Prima Tbk resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa pagi ini.

Liputan6.com, Jakarta - PT Royal Prima Tbk resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa pagi ini. Perusahaan dengan kode saham PRIM ini merupakan emiten ke-13 yang melantai perdana pada tahun ini dan perusahaan ke-578 yang terdaftar di BEI.

"Semoga ke depan perseroan bisa lebih baik lagi. Perseroan bisa semakin maju sesuai dengan harapan investor yang berinvestasi, tutur Direktur BEI Samsul Hidayat di Gedung BEI, Senin (14/5/2018).

Pada pencatatan perdana ini, saham PRIM naik 47 persen atau poin ke level ke Rp 235. Saham PRIM ditransaksikan sebanyak 140 kali dengan volume sebanyak 18.760 lot dan menghasilkan nilai transaksi Rp1,38 miliar.

Perseroan juga menerbitkan 600 juta Waran Seri I. Waran tersebut akan diberikan secara gratis kepada pemegang saham.

Setiap pemegang dua saham Royal Prima akan memperoleh satu unit Waran Seri I. Perseroan berhasil catatkan oversubscribed sebanyak 42 kali.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Penggunaan Dana

Direktur Royal Prima Mok Siu Pen menyatakan bahwa hal ini menjawab kerja keras perseroan selama ini. "Kerja keras perseroan selama ini dalam membangun bisnis benar-benar dihargai oleh investor. Kami percaya bahwa investor melihat hal itu semua dalam pertimbangan investasinya," ujarnya.

Dalam IPO tersebut, adapun penjamin pelaksana emisi efek perseroan yaitu PT Danatama Makmur Sekuritas. 

Perseroan berencana untuk menggunakan sekitar 46,4 persen dana hasil IPO untuk kebutuhan ekspansi dan akuisisi rumah sakit baru di Bekasi, Tangerang, Cikarang, Jakarta dan daerah potensial lain.

Sedangkan sisa dana IPO akan digunakan untuk kebutuhan infrastruktur teknologi informasi, dan renovasi rumah sakit-rumah sakit yang telah ada.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.