Sukses

Jelang Asian Games, Wapres Minta Adhi Karya Rapikan Proyek LRT

Pagar pembatas kawasan proyek LRT Jabodebek bakal digeser lebih ke dalam sehingga ruas jalan menjadi lebih luas.

 

Liputan6.com, Jakarta - Gelaran olahraga Asian Games 2018 tinggal empat bulan lagi. PT Adhi Karya (Persero) sebagai kontraktor Light Rail Transit (LRT) Jakarta Bogor Depok Bekasi (Jabodebek) akan merapikan proyek sehingga tidak mengganggu gelaran olahraga untuk negara-negara di Asia tersebut. 

Direktur Operasi II Adhi Karya, Pundjung Setya Brata mengatakan Adhi Karya akan melakukan penataan di kawasan proyek LRT Jabodebek di daerah Kuningan. Penataan tersebut merupakan permintaan dari Wakil Presiden Jusuf Kalla.

Dengan penataan di ruas jalan Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, tersebut diharapkan tidak menganggu aktivitas Asian Games Agustus nanti.

"Kami menanyakan ada apakah ada efek dengan Kuningan, Pak JK katakan kemungkinan akan ada efek. Harus disiapkan jalur khusus untuk atlet," ungkapnya ketika ditemui, di Kantor Pusat Adhi Karya, Jakarta, Jumat (13/4/2018).

Nantinya, kata dia, pagar pembatas kawasan proyek LRT bakal digeser lebih ke dalam, sehingga ruas jalan menjadi lebih luas.

"Ini kami upayakan semaksimal mungkin apa yang sekarang kita letakkan pagar. Itu memakan lajur busway kiri dan kanan. Kami harapkan Agustus nanti sudah bisa kami rapatkan. Sehingga ruas Rasuna Said akan dipakai untuk Asian Games," jelasnya.

Selain mempersempit area proyek, Adhi Karya juga berencana untuk melakukan penyesuaian jam kerja. Namun, hingga saat ini rencana masih terus dikaji.

"Memang ini (LRT Jabodebek) tidak ditargetkan selesai saat Asian Games, tapi bagaimana agar konstruksi LRT Jabodebek tidak mengganggu (kelancaran Asian Games). Dan pekerjaan kita juga tidak terganggu," tandas dia.

Reporter: Wilfridus Setu Embu

Sumber: Merdeka.com

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Terganjal Lahan

Sebelumnya, Direktur Utama Adhi Karya Budi Harto mengatakan, proyek LRT Jabodebek masih terkendala masalah pembebasan lahan milik masyarakat. Sementara permasalahan lahan yang dimiliki oleh pemerintah sudah diselesaikan.

Saat ini lahan yang masih‎ belum terbebaskan adalah milik masyaraat, terletak pada beberapa titik diantara di wilayah Bekasi Timur.

Lahan tersebut rencananya untuk depo dengan luas yang dibutuhkan sebesar 10 hektare (ha). Dia menargetkan pembebasan lahan paling lama Mei 2018.

"Jadi tinggal tanah masyarakat saja yang masih dalam proses. Itu di Depo Bekasi Timur dan beberapa titik kecil-kecil,"kata Budi, di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Jakarta, Kamis (8/2/2018).

Sedangkan pembebasan lahan pembangunan LRT Jabodebek yang dimiliki pemerintah yang saat ini digunakan PT PLN (Persero), TNI Angkatan Udara dan Pramuka sudah diselesaikan.

Lahan tersebut terletak di wilayah Pancoran Jakarta, untuk yang miliki TNI AU dan Cibubur ‎Jakarta yang milik Pramuka dan PLN.

"Semua sudah clear dan sudah diputuskan Pak Menko tidak ada hambatan lagi. Semua tanah pemerintah bisa kerja seperti tanah PLN, TNI AU, Tanah pramuka, " paparnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.