Sukses

Hacker Bobol Cadangan Uang Bank Sentral Bangladesh

Uang yang dicuri mencapai US$ 81 juta atau setara Rp 1,06 triliun.

Liputan6.com, Jakarta - Uang simpanan milik Bank Sentral Bangladesh raib dicuri. Nilainya pun tidak sedikit, uang yang dicuri mencapai US$ 81 juta atau setara Rp 1,06 triliun (kurs US$ 1=Rp 13.113). Uang tersebut raib akibat diretas hacker dari Bank Sentral Amerika di New York.

Melansir laman Forbes.com, Jumat (18/3/2016), Bank sentral Bangladesh menyebutkan rekeningnya di Bank Sentral Amerika (The Federal Reserve) telah dibajak dan uangnya dicuri pada Senin (7/3/2016). Namun sebagian dari dana yang sempat terendus berada di Filipina telah berhasil dipulihkan.

Bank Sentral Amerika (The Fed) di New York, yang mengelola akun itu, telah membantah sistem mereka telah dibajak tapi tidak menyebutkan apakah dana tersebut sempat keluar dari rekening. Informasi ini dikemukakan Reuters mengutip dari sumber rahasia.

Bank Sentral Bangladesh menegaskan pihaknya tengah bekerja bersama otoritas anti-pencucian uang di Filipina. Bangladesh pun menolak memberikan komentar lebih lanjut.

Hacker dicurigai telah memasang virus yang mampu menarget aset milik Bank Bangladesh. Aksinya dicurigai telah dilakukan diantara tanggal 4 hingga 5 Februari lalu.

Sekitar 250 Bank Sentral dari pemerintahan dan lembaga lainnya memiliki akun internasional di Bank Sentral AS. Rekening-rekening itu mayoritas disimpan dalam bentuk utang lembaga

Rekening-rekening itu mayoritas disimpan Kementerian Perbendaharaan Negara Amerika Serikat. Dana muncul dan diautentifikasi dengan jaringan SWIFT yang menghubungkan sesama bank. (Vna/Nrm)