Liputan6.com, New York - Meskipun membuat pasar minyak dunia dihantui risiko volatilitas lebih jauh setelah OPEC memutuskan untuk mempertahankan kapasitas produksinya, organisasi global itu berkomitmen untuk tetap menjaga stabilitas pasar.
Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) ini memastikan akan menggunakan laporan pasar minyak terbaru untuk menekankan janjinya menjaga stabilitas pasar.
Melansir laman CNBC, Kamis (11/6/2015), dalam laporan terbarunya pekan ini, OPEC membenarkan keputusan untuk menahan produksi minyak tetap di level 30 juta barel per hari.
Advertisement
Laporan itu menegaskan proyeksi bahwa kelebihan pasokan minyak saat ini di pasar akan berkurang dalam beberapa kuartal ke depan lantaran jatuhnya pemulihan ekonomi global dan tingginya permintaan minyak.
"Proyeksi berdasarkan fundamental pasar saat ini menunjukkan bahwa kelebihan pasokan di pasar akan segera berakhir," seperti tertulis dalam laporan OPEC.
Berdasarkan ekspektasi itu, Konferensi OPEC sepakat untuk menahan produksinya tetap di level 30 juta barel per hari dan mendorong seluruh anggota mendukung keputusan tersebut.
Dalam menyepakati keputusan ini, anggota OPEC mengkonfirmasi komitmennya demi mencapai pasar yang stabil dan seimbang. "Dengan harga yang sesuai bagi produsen dan konsumen," kata para anggota OPEC.
Sebagian besar analis memandang keputusan OPEC sebagai lanjutan strateginya untuk menekan pesaingnya, AS yang memiliki biaya produksi lebih tinggi dan akan tertekan jika harga minyak semakin rendah.
Kini harga minyak diperdagangkan di level US$ 65 per barel untuk jenis Brent dan US$ 61 per barel untuk jenis West Texas Intermediate (WTI).
Arab Saudi mengatakan, sebelum keputusan itu, pihaknya merasa nyaman dengan harga minyak rendah. Meski memang tak semua anggota OPEC merasakan hal serupa.
Anggota-anggota OPEC seperti Venezuela, Libia, dan Iran sebenarnya mengajukan permohonan pemangkasan harga minyak.
"Saat ini stabilitas pasar masih menjadi tujuan utama seluruh pelaku pasar minyak, dan dapat dicapai dengan upaya yang kooperatif," lapor OPEC.
Menurut OPEC, pertumbuhan ekonomi yang positif berarti peningkatan permintaan minyak yang saat ini memang diprediksi akan tumbuh cukup baik. (Sis/Nrm)