Sukses

JK Santai Tanggapi Pelemahan Rupiah

Tekanan terhadap rupiah dan IHSG terjadi karena perekonomian Indonesia sedang lesu.

Liputan6.com, Jakarta - Pasar keuangan Indonesia tengah dilanda pelemahan akibat faktor eksternal khususnya isu kenaikan suku bunga acuan The Fed (Fed Fund Rate). Kondisi tersebut ditunjukkan dengan depresiasi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ke level 13.380 per dolar AS dan Indeks Harga Saham‎ Gabungan (IHSG) yang rontok hingga ke bawah level 5.000.

Wakil Presiden (Wapres) Jusuf‎ Kalla terlihat tampak santai menanggapi hal ini. "Namanya saham kalau tidak naik turun bukan saham namanya. Kalau naik terus, tidak ada orang yang mau kerja lagi," kata dia usai membuka Indonesia Green Infrastructure Summit di Hotel Fairmont, Jakarta, Selasa (9/5/2015). 

JK menilai, penyebab dari pelemahan tersebut datang dari faktor eksternal maupun internal. Dari faktor internal, tekanan terjadi karena perekonomian Indonesia sedang lesu sehingga berpengaruh terhadap industri dalam negeri dan menyebabkan timbulnya masalah pelemahan kurs.

"Maka dari itu, kami berupaya menjaga pertumbuhan ekonomi dan investasi supaya ekonomi kita tetap baik. Kami harus mengubah atau memperbaiki secepatnya," tegas JK tanpa lebih detail menjelaskan upaya pemerintah untuk menstabilisasi kurs rupiah.

Terkait menurunnya pertumbuhan ekonomi dan pelemahan rupiah, Jusuf Kalla belum dapat memastikan apakah akan segera melakukan reshuffle menteri-menteri ekonomi Kabinet Kerja. Dia hanya menegaskan bahwa pemerintah mempunyai banyak cara untuk memperbaiki kondisi ini. "Banyak usahalah," ujarnya.

Pada perdagangan Selasa (9/6/2015), Kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia, mencatat nilai tukar rupiah melemah 2 basis poin ke level 13.362 per dolar AS jika dibandingkan dengan perdagangan kemarin yang ada di level 13.360 per dolar AS.

Melansir data valuta asing Bloomberg, pada pukul 10.47 WIB, nilai tukar rupiah menguat tipis 0,01 persen ke level 13.383 per dolar AS jika dibanding dengan penutupan sehari sebelumnya yang tercatat ada di level 13.385 per per dolar AS.

Di sesi awal perdagangan, nilai tukar rupiah berada di level 13.354 per dolar AS. Dalam perdagangan hari ini rupiah berada di kisaran 13.338 per dolar AS hingga 13.385 per dolar AS.

Sedangkan pada pembukaan perdagangan pukul 09.00 WIB. IHSG melemah 27,08 poin (0,60 persen) ke level 4.985,91. Indeks saham LQ45 turun 0,93 persen ke level 955,93.

Berdasarkan data RTI, investor asing masih melanjutkan aksi jual pada pagi ini. Investor asing melakukan aksi jual bersih sekitar Rp 80 miliar. (Fik/Gdn)




* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.