Sukses

Ahok Adukan Bos Pelindo II ke Menko Perekonomian

Namun dalam negosiasinya, Ahok menceritakan kalau dirinya tidak mendapat restu dari RJ Lino sebagai pimpinan Pelindo II.

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau lebih deikenal dengan Ahok mengadukan Direktur Utama PT Pelindo II (Persero) RJ Lino ke Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Sofyan Djalil.

Pengaduan tersebut terkait sulitnya Pemerintah Provinsi DKI untuk membeli tanah milik Pelindo II yang ada di Muara Baru, Jakarta Utara.

Hal itu disampaikan spontanitas ke Sofyan ketika keduanya berpapasan di Istana Kepresidenan, Jakarta pagi ini.

Pembelian tanah tersebut dikarenakan Pemrpov DKI akan mengembangkan kawasan industri ikan di Muara Baru atas perintah Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pujiastuti.

"Itu kami mau lebarin, tapi kami harus pindah-pindahin orang yang diperumahan kumuh itu kan, mereka itu rata-rata pegawai di situ, 34 ribu pegawai kawasan industri ikan di situ‎," kata Ahok ke Menko Perekonomian di Istana lingkungan Istana Kepresidenan, Rabu (7/1/2015).

Awalnya Susi memerintahkan Ahok untuk menimbun sebagian perairan di sekitar kawasan industri Muara Baru tersebut, namun Ahok tidak setuju mengingat hal itu akan menganggu pengairan Waduk Pluit.

Oleh karena itu, dirinya mendapat alternatif akan membeli tanah milik PT Pelindo II yang ada di sekitar kawasan industri yang saat ini juga tidak digunakan secara produktif.

Namun dalam negosiasinya, Ahok menceritakan kalau dirinya tidak mendapat restu dari RJ Lino sebagai pimpinan Pelindo II.

"‎Nah Pelindo II, kadang-kadang bos Lino itu payah urus juga, salah itu. Kalau sama-sama pinter ngeyel, susah, kalau dia ngeyel dan kami ngeyel juga susah," papar Ahok.

Untuk itu dirinya berharap Menko Sofyan untuk menengahi hal itu sehingga dapat meningkatkan ekspor ikan melalui Muara Baru tersebut.

Menanggapi apa yang disampaikan Ahok, Sofyan mengaku akan mengagendakan pertemuan dengan Ahok untuk membahas lebih lanjut mengenai hal itu. (Yas/Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini