Sukses

Soal Kerjaan, Pria dan Wanita Tak Akan Pernah Sejajar

Mimpi para wanita untuk diperlakukan sama dengan pria di tempat kerja tampaknya tak akan terwujud hingga 2095. Apa alasannya?

Liputan6.com, New York - Mimpi para wanita untuk diperlakukan sama dengan pria di tempat kerja tampaknya tak akan terwujud hingga 2095. Laporan terbaru World Economic Forum (WEF) bertajuk `Global Gender Gap` mencatat, butuh waktu sekitar 81 tahun untuk mengatasi kesenjangan antara pekerja wanita dan pria di tempat kerja.

Mengutip laman CNBC, Selasa (28/10/2014), tingkat selisih peluang dan partisipasi ekonomi antara para pria dan wanita masih berada di level 60 persen di seluruh dunia. Sejak 2006, peningkatan pengentasan kesenjangan antara pegawai wanita dan pria hanya berkurang empat persen saja.

Terdapat tiga alat ukur kesenjangan yang digunakan WEF yaitu perbedaan antar gender dalam kesetaraan gaji, partisipasi tenaga kerja dan rasio rentang proresi pria dan wanita.

Sejauh ini, dua negara sub-Saharan African yaitu Burundi dan Malawi menempati posisi teratas dengan kesenjangan profesional antar gender terparah.

"Banyak kemajuan mengenai kesetaraan gender dalam 10 tahun terakhir dan kebanyakan datang dari wanita di dunia politik. Dalam hal politik, secara global, sekarang terdapat 26 persen lebih banyak wanita yang duduk di parlemen dibandingkan 9 tahun lalu," ungkap Head of the Gender Parity Program World Economic Forum, Saadia Zahidi.

Dia menjelaskan, mencapai kesetaraan antara wanita dan pria di tempat kerja sangat penting demi menunjang berbagai faktor ekonomi. Hanya negara-negara yang mau menerima bakat dan keahlian pekerja tanpa memperhatikan gender yang akan sejahtera dan punya daya saing tinggi. (Sis/Ndw)