Sukses

Perlambatan Ekonomi Tak Ubah Kebijakan BI

BI tetap mempertahankan kebijakan suku bunga karena neraca perdagangan Indonesia pada Maret 2014 masih surplus.

Liputan6.com, Jakarta Bank Indonesia (BI) kemungkinan besar tidak akan mengubah kebijakan moneter meskipun realisasi pertumbuhan ekonomi di kuartal I 2014 berada di bawah perkiraan.

Ekonom Citibank Indonesia Helmi Arman mengatakan, BI memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I 2014 bisa mencapai 5,77%. Ternyata, perkiraan dari BI tersebut meleset.

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pertumbuhan ekonomi Indonesia hingga kuartal I 2014 hanya tumbuh 5,21%, melambat jika dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi pada tahun lalu 5,78% dan jauh dari perkiraan awal BI.

Namun meskipun perkiraan pertumbuhan ekonomi Bank Indonesia meleset, Helmi memperkirakan bank sentral tidak akan mengubah kebijakan suku bunga acuan pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) yang akan diadakan pada 8 Mei 2014 nanti.

"Kami perkirakan Bank Indonesia tetap mempertahankan BI Rate di level 7,5%," jelas Helmi seperti tertulis dalam siaran pers, Senin (5/5/2014).

Menurut Helmi, langkah BI tetap mempertahankan kebijakan suku bunga karena neraca perdagangan Indonesia pada Maret 2014 masih surplus sehingga akan berkontribusi positif terhadap perbaikan defisit transaksi berjalan ke level yang lebih sehat.

Neraca perdagangan pada Maret 2014 mencatat surplus sebesar US$ 0,68 miliar, setelah pada bulan sebelumnya juga mencatat surplus sebesar US$ 0,84 miliar. Secara total, neraca perdagangan triwulan I 2014 mengalami surplus sebesar US$ 1,07 miliar.

Selain itu, Helmi memperkirakan permintaan domestik masih cukup besar untuk medorong pertumbuhan ekonomi sesuai dengan yang diperkirakan oleh Bank Indonesia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.