Sukses

Perdagangan RI Defisit, Gubernur BI : Itu Hanya Musiman

BI masih optimistis neraca perdagangan Indonesia akan mengalami surplus pada kuartal I-2014.

Liputan6.com, Jakarta Setelah mencatatkan kinerja positif di akhir 2013, neraca perdagangan Indonesia di awal 2014 akhirnya kembali masuk zona merah. Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan perdagangan Indonesia pada Januari lalu mencetak defisit sebesar US$ 430,6 juta.

Kembali terulangnya defisit neraca perdagangan Indonesia ini tampaknya belum terlalu merisaukan Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo. Bank sentral menilai defisit memang perdagangan di awal tahun memang kerap kali terjadi dalam setiap tahunnya.

"Transaksi neraca perdagangan defisit sebagaimana diperkirakan kita, hal itu adalah lebih karena musiman," kata Agus di Gedung BI, Jakarta, Senin (3/3/2014).

Agus menjelaskan, defisit musiman ini biasanya terjadi karena mayoritas produk-produk ekspor andalan Indonesia masih dalam proses negosiasi kontrak.

Namun pada aktivitas perdagangan kali ini, perekonomian nasional juga dipengaruhi penerapan Undan-Undang No 4 Tahun 2009 mengenai larangan ekspor mineral mentah per 12 Januari 2014.

Beruntung pemerintah telah mencoba mengantisipasi dampak pelemahan ekspor dengan mengeluarkan relaksasi kebijakan. Eksportir masih bisa mengekspor beberapa jenis mineralnya sepanjang sudah dimurnikan dengan persyaratan terkena bea keluar (BK).

"Ini perlu ada satu administrasi, ada review di masing-masing pengusaha mineral, ini di bulan Januari mungkin kegiatan ekspor tidak setinggi yang diperkirakan," paparnya.

BI sendiri masih optimistis neraca perdagangan Indonesia sepanjang kuartal I-2014 akan mengalami surplus. Keyakinan ini melihat pada perbaikan ekonomi global.

Seperti diketahui, defisit awal 2014 muncul setelah nilai ekspor nasional pada Januari hanya mencapai US$ 14,48 miliar, lebih rendah dari realisasi impor sebesar US$ 14,92 miliar.(Yas/Shd)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini