Bentrokan antara polisi dan demonstran anti-pemerintah Thailand di Ibukota Bangkok pecah. Seorang polisi tertembak. Insiden itu terjadi pada Selasa siang waktu setempat.
"Seorang polisi ditembak mati dan 4 luka-luka," kata Letnan Jenderal Prawut Thavornsiri seperti dikutip Liputan6.com dari Channel News Asia, Selasa (18/2/2014).
Prawut menguraikan, salah satu korban luka parah akibat pecahan peluru. Beberapa petugas polisi termasuk di antara mereka yang terluka, setelah petugas keamanan bersenjatakan tongkat, perisai dan helm merangsek untuk membersihkan lokasi demo yang berada dekat markas pemerintah.
Menurut pusat medis darurat Kota Erawan, 25 orang juga terluka akibat peluru karet, 1 di antaranya berada dalam kondisi serius. Salah satu polisi juga terlihat bergegas pergi dari tempat bentrokan dengan darah mengucur di kepalanya.
Foto dok. Liputan6.com
Bentrokan itu pecah akibat demonstran menolak permintaan polisi untuk meninggalkan daerah sekitar kantor Perdana Menteri cantik Yingluck Shinawatra dalam waktu 1 jam.
"Pemerintah tidak bisa bekerja di sini lagi," kata juru bicara gerakan anti-pemerintah, Akanat Promphan.
"Penangkapan tidak mempengaruhi kita. Kehendak rakyat masih kuat. Pemerintah terjebak. Tidak memiliki jalan ke depan," tambah Akanat.
Dilansir dari Bluesky TV yang dimuat Reuters, gerakan protes itu masih menyuarakan Suthep Thaugsuban yang membawa suara rakyat untuk menggulingkan si PM cantik. Dalam aksinya, para demonstran itu berhadapan langsung dengan jajaran polisi berperisai di dekat Gedung Pemerintah di pusat kota Bangkok.
Demonstran berkumpul beberapa ratus meter dari gedung pemerintahan itu. Kedua belah pihak dipisahkan oleh hambatan karung pasir yang dibangun oleh para pengunjuk rasa. (Tnt/Sss)
