19 Gunung Api Waspada, Masyarakat Diimbau Tak Panik

Sutopo menerangkan, makna dari status Waspada adalah ada kenaikan aktivitas di atas level normal. Tidak kritis.

oleh Ism diperbarui 03 Feb 2014, 08:36 WIB
Status Gunung Kelud di Kabupaten Kediri, Jawa Timur dinaikkan statusnya dari Normal ke Waspada pada Minggu 2 Februari 2014. Masyarakat diimbau tidak panik dan cemas dengan adanya peningkatan status tersebut.

Hal itu disampaikan Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho melalui pesan tertulis, Senin (3/2/2014).

"Saat ini dari 127 gunung api aktif di Indonesia, ada 1 gunung berstatus Awas (level IV) yaitu Gunung Sinabung sejak 24/11/2013. Ada 3 gunung status Siaga (level III) yaitu Karangetang, Lokon dan Rokatenda. Ada 19 gunung status Waspada (level II)," kata Sutopo.

Gunung yang statusnya Waspada antara lain Kelud, Raung, Ibu, Lewotobi Perempuan, Ijen, Gamkonora, Soputan, Sangeangapi, Papandayan, Dieng, Seulewah Agam, Gamalama, Bromo, Semeru, Talang, Anak Krakatau, Marapi, Dukono, dan Kerinci. Sementara gunung lainnya statusnya normal.

Sutopo menerangkan, makna dari status Waspada adalah ada kenaikan aktivitas di atas level normal, apapun jenis gejala diperhitungkan. Tidak kritis.

"Yang diperlukan adalah sosialisasi, kajian bahaya, pengecekan sarana, dan piket terbatas," terang dia.

Sedangkan makna status Siaga adalah semua data menunjukkan bahwa aktivitas dapat segera berlanjut ke letusan atau menuju pada keadaan yang dapat menimbulkan bencana. Kondisinya kritis sehingga perlu sosialisasi di wilayah terancam, penyiapan sarana darurat, koordinasi harian, dan piket penuh.

"Gunung api bersifat slow in set. Artinya tidak akan tiba-tiba meletus. Ada tanda-tandanya sehingga status gunung punya tahapan yaitu dari Normal kemudian menjadi Waspada, Siaga, dan Awas sesuai ancamannya," kata Sutopo. (Mvi)

Baca juga:

Tragedi Letusan Sinabung Bikin Penasaran

Status Gunung Kelud Jadi Waspada, Radius 2 Kilometer Dikosongkan

`Amuk` Sinabung Setelah `Tidur` 400 Tahun

 




POPULER

Berita Terkini Selengkapnya