Kematian Incar Para Penenggak Cukrik

Tak sedikit korban berjatuhan gara-gara minuman keras oplosan. Semua itu disebabkan efek racun dari miras oplosan tersebut.

oleh Liputan6 diperbarui 07 Jan 2014, 12:30 WIB
Tak sedikit korban berjatuhan gara-gara minuman keras oplosan atau cukrik. Semua itu disebabkan efek racun dari miras oplosan tersebut.

Demikian disampaikan Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Jakarta Raya (PAPDI JAYA) Dr.dr. Ari Fahrial Syam SpPD-KGEH,MMB, saat dihubungi Liputan6.com, Selasa (7/1/2013).

"Oplosan itu tak bisa mengukur kadar alkohol toksik yang muncul sehingga bisa menyebabkan kematian," kata Dr Ari.

Menurutnya, berbeda dengan kadar alkohol pada minuman  lainnya seperti whisky ataupun vodka yang sudah jelas persentase alkoholnya tinggi. Sementara, pada miras oplosan tidak bisa ditentukan berapa persen kandungan alkoholnya.

Prinsipnya itu metanol, kemudian kadarnya berlebihan sehingga paling berbahaya dan befek toksik (beracun).

"Metanol itu kan macam-macam, ada yang buat industri makanan dan ada yang digunakan untuk rumah sakit untuk mengawetkan jaringan. Yang jadi masalah, kalau alkohol yang dioplos itu untuk industri, efek toksiknya lebih tinggi," ujar Dr Ari.

(Mel/*)

Baca Juga:

Doyan Banget Minum Alkohol, Ini Akibatnya!

Jadi Doyan Bercinta Usai Hentikan Kebiasaan Tenggak Alkohol

Wajah Memerah Usai Minum Alkohol, Pertanda Bahaya


POPULER

Berita Terkini Selengkapnya