Harga emas lalu dibuka pada US$ 1.202 per ounce dan ditutup naik US$ 1.212 per ounce. Setelah gagal menguji US$ 1.180 dan hanya menyentuh US$ 1.186 per ounce dua pekan sebelumnya. Harga emas saat sedang oversold dan berpotensi konsolidatif.
"Secara teknikal, outlook emas pekan ini belum berubah, di mana emas berpotensi konsolidatif dengan kecenderungan masih mungkin melemah," ungkap analis dari Megagrowth Futures Wahyu Tri Laksono saat berbincang dengan Liputan6.com, Senin (30/12/2013).
Kini support terdekat berada di US$ 1.200, US$ 1.190, dan US$ 1.185. Support jangka pendek terkuat berada di US$ 1.180. Jika US$ 1.180 tertembus, maka tren bearish (penurunan) jangka menengah kembali menegas untuk membuka jalan ke arah US$ 1.175 dan bahkan US$ 1.155 per ounce.
Emas akan menetralisasikan tekanan bearish jangka pendeknya jika emas berhasil menembus resistance terdekatnya yang berada di US$ 1.268 per ounce. Resistance berikutnya berada di US$ 1.280.
Jika emas berhasil bertahan di atas US$ 1.294, emas berpotensi meneruskan rebound-nya ke area US$ 1.300-US$ 1.325. Resistance jangka pendek terkuat berada di US$ 1.362 per ounce. Namun, lanjut Wahyu, nampaknya emas sulit mendekati US$ 1.268 dan justru cenderung berpotensi untuk menembus US$ 1.180.
"Pekan ini adalah minggu yang diselingi liburan tahun baru menjelang data sangat penting di bulan ini, yaitu laporan non farm payrolls AS pada Jumat pekan depan dan juga Pertemuan FOMC 30 Januari (Kamis dini hari) yang diduga akan memulai penarikan stimulus Fed," terang dia.
Adapun data ekonomi AS penting lainnya pada pekan ini yaitu data pending home sales (Senin), consumer confidence (Selasa), jobless claims dan ISM manufacturing index (Kamis).
Research and Analyst Monex, Ariston Tjendra menuturkan, naiknya harga emas akhir-akhir ini diakibatkan maraknya pembelian emas fisik. Namun, penguatan kelihatannya tidak stabil. "Harga emas masih dibayangi tren pelemahan," jelas dia.
Pada hari ini terlihat harga emas tidak mampu mempertahankan penguatannya di atas US$ 1.215 per ounce. Harga tertekan turun dan kini bergerak di US$ 1.207 per ounce. Harga emas berpotensi meneruskan pelemahannya ke area US$ 1.203 per ounce.
Bila harga berhasil menembus support US$ 1.203 ini, pelemahan bisa berlanjut ke area US$ 1.195. Sementara penguatan di atas US$ 1.215 baru bisa membuka potensi penguatan ke area US$ 1.225.
"Data yang bisa menjadi market mover hari ini adalah data pending home sales AS," terang dia.
*Bagi Anda yang ingin mengetahui hasil ujian CPNS 2013 silakan klik di cpns.liputan6.com
Baca juga:
Keruntuhan Harga Emas di 2013 Terparah dalam 30 Tahun
Harga Emas Antam Stagnan
Harga Emas Bakal Merosot Tahun Depan?Pertama Kali dalam 13 Tahun, Harga Emas Anjlok 29% di 2013
Harga Emas Bakal Makin Murah Pekan Ini?
Harga emas berpotensi meneruskan pelemahannya ke area US$ 1.203 per ounce.
diperbarui 30 Des 2013, 16:43 WIBAdvertisement
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
PBNU Siap Kawal Pemerintahan Kedepan, Prabowo Bersyukur dan Sampaikan Terima Kasih
Lippo Cikarang Raih Pra Penjualan Rp 325 Miliar pada Kuartal I 2024
Pertamina Pastikan Sarana dan Fasilitas Energi Aman Setelah Gempa Magnitudo 6,5 di Garut
ERHA Sebar Vending Machine untuk Tampung Sampah Kemasan Kosmetik dan Ditukar Poin
7 Potret Melly Lee Ultah ke-20 Bertema Hitam Putih, Pacar Beri Kado Spesial
VIDEO: Pencurian dengan Modus Pecah Kaca Mobil di Jakarta Barat, Pelaku Ambil Laptop
BPBD Cianjur: 77 KK Diungsikan Akibat Rumah Rusak Dampak Pergerakan Tanah Usai Gempa Garut
VIDEO: Detik-Detik Kapal Feri KMP Mishima Tabrak Dua Kapal Kayu di Pelabuhan Rakyat Bajoe
Sekolah di Dhaka Kembali Dibuka Meski Gelombang Panas Masih Melanda Bangladesh
5 Rekomendasi Drakor Mirip Wedding Impossible, Tentang Hubungan Cinta Pura-Pura yang Menarik
Penyelamatan Anggaran Negara 2023, Setara Gelar 2 Kali Pemilu dan Perbaikan Jalan Daerah
Kabar Buruk, iPad Air Generasi Baru Bakal Pakai Layar Teknologi Lawas