Kisah Heroik Teknisi Kereta Tragedi Bintaro II Jadi Terpopuler

Teknisi kereta Sofyan Hadi menorehkan kisah heroik di hati penumpang. Berita itu menjadi terpopuler. Berikut 5 berita lainnya.

oleh Muhammad Ali diperbarui 12 Des 2013, 00:45 WIB
Teknisi kereta Sofyan Hadi sempat meminta para penumpang di gerbong depan untuk mundur sebelum Kereta 1131 yang melaju dari arah Serpong menuju Tanah Abang menghantam Truk BBM Pertamina di perlintasan Pondok Betung, Bintaro, Jakarta Selatan.

Kisah itu dituturkan seorang penumpang selamat kepada Direktur Utama PT KAI Ignatius Jonan.

Informasi itu menjadi salah satu dari 5 berita terfavorit di hati pecinta Liputan6.com edisi Rabu 11 Desember 2013.

Berikut berita-berita tersebut:

1. Media AS Umbar Pujian untuk Jokowi

Majalah Foreign Policy menempatkan Jokowi dalam daftar The Leading Global Thinkers 2013. Gubernur DKI Jakarta itu menempati nomor urut 39 dari 134 tokoh dunia yang masuk dalam daftar tersebut.

Dalam ulasannya, Foreign Policy menulis pria bernama lengkap Joko Widodo itu berbeda dengan politisi Indonesia lainnya. Jokowi dituliskan sebagai tokoh yang lahir dari keluarga miskin.

Kebiasaan Jokowi blusukan dari kampung ke kampung juga ditulis. Jokowi digambarkan kerap berjalan mendatangi kampung miskin untuk mendengarkan kebutuhan warga. Program Jokowi pun ditulis tidak muluk-muluk. Ulasan itu menulis program terbesar Jokowi adalah normalisasi kali untuk mencegah banjir Ibukota.

2. Kisah Balita Diselamatkan Teknisi Kereta Tragedi Bintaro II

Kakak Sofyan, Dewi Anggraini (25), menceritakan bagaimana sang adik menjadi pahlawan saat menyelamatkan balita 4 tahun dan memilih kembali ke kabin masinis sesaat sebelum KRL jurusan Serpong-Tanah Abang itu menabrak truk tangki BBM.

Cerita heriok itu didapat Dewi dari seorang ibu yang tiba-tiba saja datang ke RS Polri Kramat Jati, tempat Sofyan disemayamkan pasca-kecelakaan. Perempuan itu datang sambil menangis dan tak hentinya mengucapkan terima kasih pada Sofyan.

Dewi mengatakan, kala itu sang ibu menceritakan bagaimana Sofyan berusaha menyelamatkan para penumpang. Sesaat sebelum kecelakaan, Sofyan yang berada di kabin masinis tiba-tiba keluar.

Bungsu dari 4 bersaudara itu masuk ke gerbong wanita yang hanya dipisahkan satu pintu dari kabin masinis. Saat itu juga, Sofyan memberitahukan penumpang akan terjadi kecelakaan. Para penumpang diminta menuju ke gerbong kedua.

Lantas apa yang terjadi? Silakan baca Kisah Balita Diselamatkan Teknisi Kereta Tragedi Bintaro II

3. Pejabat `Serang` Jokowi, Ahok: Aduh...

Menteri Perhubungan (Menhub) EE Mangindaan menagih janji Pemprov DKI membangun 15 titik perlintasan kereta. Tagihan tersebut mencuat pascakecelakaan maut KRL dengan truk tangki di Pondok Betung, Jakarta Selatan, Senin 9 Desember kemarin.

Menanggapi apakah hal itu terkait upaya penjegalan pencapresan Jokowi pada pilpres 2014 mendatang? Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengaku tidak terlalu mempersoalkan berbagai isu politik yang semakin ramai beredar.

"Aduh, aku nggak berpikir gitulah. Yang penting kita beresin lah. Itu pendapat orang," ujarnya di Balaikota DKI Jakarta, Rabu (11/12/2013).

Menurut Ahok, Pemprov DKI akan mulai membangun 4 titik perlintasan kereta pada April 2014, yaitu di kawasan Bintaro, Permata Hijau, Semanan, dan Tanjung Barat. Hal tersebut menurutnya, sudah cukup menjawab permintaan Menhub. "Kita bangun semua kok," kata pria yang akrab disapa Ahok itu.

4. Kisah Heroik Teknisi Kereta Tragedi Bintaro II

Kisah heroik seorang Sofyan Hadi, teknisi kereta diutarakan salah seorang penumpang kepada Dirut PT KAI Ignatius Jonan. Hal itu didengar Jonan saat menjenguk korban di rumah sakit.

"Salah satu pasien mengatakan bahwa yang menyuruh mundur adalah teknisi kereta saudara Sofyan. Tadinya kita pikir masinisnya," kata Jonan di Jakarta, Selasa 10 Desember 2013 malam.

Untuk memastikan siapa yang meminta para penumpang di gerbong pertama yang terdiri dari para perempuan itu, Jonan menunjukkan foto teknisi KRL kepada pasien tersebut. Dan ternyata benar, pasien itu membenarkan bahwa pria yang meminta penumpang mundur itu sama dengan yang ada dalam foto itu, yaitu Sofyan.

"Dia memberitahu, bahwa petugas teknisi minta seluruh penumpang mundur ke belakang, setelah memberitahu itu dia masuk lagi ke ruang masinis," ungkap Jonan.

Nah bagaimana akhir kisah tersebut? Baca Kisah Heroik Teknisi Kereta Tragedi Bintaro II

5. Abraham Samad: Pemimpin Banten Pembunuh Berdarah Dingin

Ketua KPK Abraham Samad kembali menegaskan korupsi di Banten adalah kejahatan keluarga, bukan pribadi. Hal itu dia ungkapkan saat berdialog di studio Liputan 6 SCTV, Jakarta.

Dalam dialog tersebut, Abraham mengaku miris dengan kondisi masyarakat Banten yang masih banyak hidup dalam kemiskinan, sementara para pemimpinnya hidup dengan harta melimpah.

"Di Banten itu sangat miskin, infrastrukturnya semua tak ada yang benar, sekolah rusak, jalan-jalan nggak ada yang benar, jembatan nggak benar, sampai anak-anak ke sekolah itu memprihatinkan," kata Abraham, Rabu (11/12/2013).

Karena itu, kata dia, dirinya mengambil kesimpulan bila ada pemimpin yang tak memilki hati nurani melihat rakyatnya begitu miskin dan dia hidup bermewah-mewah, orang ini secara terminologi adalah pembunuh berdarah dingin.

"Saya memang menggunakan terminologi pembunuh berdarah dingin. Bayangkan saja, kalau saya seorang pemimpin, saya hidup bermewah-mewah, tapi setiap hari saya lewat di depan rakyat saya, masyarakat saya itu tak bisa makan, rumahnya hancur. Ini kan kita tak mempunyai nurani, empati, rasa kemanusiaan, saya mengartikan orang-orang ini pembunuh berdarah dingin," demikian Abraham.

Menurut Abraham, pada zaman khalifah dulu, pemimpin-pemimpin seperti Umar Bin Khatab tak akan pernah bisa tidur malam kalau belum memastikan rakyatnya semua sudah makan, sudah terpenuhi kebutuhannya. (Ali)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya