Tiap Kali Tidur `Ngorok`, Waspadai Stroke dan Serangan Jantung!

Mengorok atau mendengkur memang menganggu, apalagi bila itu terjadi terus menerus tiap kali tidur. Kalau terjadi secara masif, hati-hatilah

oleh Gabriel Abdi Susanto diperbarui 10 Des 2013, 15:00 WIB
Mengorok atau mendengkur memang menganggu, apalagi bila itu terjadi terus menerus tiap kali tidur. Nah, kalau sudah begini Anda harus hati-hati karena dengkuran keras yang muncul tiap kali tidur bisa jadi pertanda buruk bagi Anda. Kemungkinan besar, stroke bisa menyerang Anda suatu saat.

Sebuah penelitian besar yang dilakukan pada 25.000 orang menemukan bahwa risiko penyumbatan penyumbuluh darah dua kali lebih besar dialami seseorang yang kerap ngorok saat tidur sepanjang malam. Bahkan, 80 persen risiko mengalami serangan jantung pun bisa terjadi, kata para ilmuwan seperti dikutip Dailymail, Selasa (10/12/2013).

Menurut penelitian yang dipublikasikan di Jurnal Internasional Kardiologi ini, sekitar tiga juta manusia di dunia ini mengalami gangguan tidur berupa ngorok. Bisa jadi satu di antara empat pria dan satu di antara sepuluh wanita mengalaminya.

Saat kita mulai terlelap tidur, otot di saluran napas mulai kendor dan rileks. Bagi kebanyakan orang, ini bukan persoalan. Namun, bagi yang mengalami gangguan tidur ngorok, saluran napas ini bisa langsung tersumbat sekitar sepuluh detik. Ini karena, getaran udara melawan jaringan lunak yang berada di tengah tenggorokan menyebabkan gejala khas dengan suara dengkuran sebagai wujudnya.

Sekali otak menyadari henti napas, sinyal ini segera dikirim ke otot di saluran napas untuk kemudian segera berkontraksi lagi. Saluran napas terbuka lagi dan penderita biasanya akan terbangun kaget.

Pada gangguan sedang, gangguan tidur ini bisa terjadi sekali tidap sepuluh menit. Namun, dalam kasus berat, dapat terjadi setiap menit.

Perawatan untuk gangguan ini biasanya dilakukan dengan alat pompa udara yang dipasang di wajah dengan selang yang dimasukkan ke tenggorokan.

Sayang, puluhan kasus dari ribuan penderita biasanya membiarkan hal ini. Padahal dalam banyak penelitian, gangguan ini membahayakan jantung dan otak.

Para ilmuwan dari Universita Shanding China mendapatkan temuan baru setelah mengumpulkan banyak data dari 12 penelitian yang mereka lakukan. Hasilnya menyebutkan, stroke biasanya didapati pada orang yang pernah mengalami ngorok berat. Namun mereka yang mengalami ngorok 'kadar sedang' biasanya aman-aman saja.

Para ilmuwan berpikir bahwa masalah utama terdapat pada aliran darah menuju jantung dan otak yang sangat dipengaruhi oleh konstannya interupsi sentoran napas.

Ini juga bisa terjadi karena detakan jantung dan tekanan darah yang secara berulang mengalami sentakan secara tidak normal selama tidur.

Stroke menyarang pada 150.000 manusia tidak tahun dengan kejadian fatal mencapai 30.000. Hanya kanker dan serangan jantung memang dapat membunuh manusia. Namun para ilmuwan menyebutkan," pasien dengan gangguan apnea berisiko tinggi menderita penyakit kardiovaskular seperti stroke dan bakal terancam mati."

Perawat bagian jantung senior di British Heart Foundation, Thembi Nkala menyebutkan, "Jika Anda mencurigai diri sendiri mengalami gangguan ini, segeralah ke dokter. Untuk kebanyakan orang biasanya kondisi ini terkait dengan faktor jantung dan kegemukan. Karena itu, dokter biasanya akan menyarankan Anda untuk mengubah gaya hidup menjadi sehat seperti misalnya rutin olahraga."

(Abd)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya