Tak hanya songket, Bali juga memiliki kain tenun yang indah karya perajin Desa Seraya Timur, Karang Asem. Keindahan motif dan pewarna alam menjadi keunggulan tenun dari timur Pulau Dewata ini.
Dalam tayangan Liputan 6 Siang SCTV, Selasa (28/10/2013), Banjar Kangin di Desa Seraya Timur di Kabupaten Karang Asem, Bali adalah sentra tenun tradisional yang indah.
Hampir di setiap sudut desa, kaum hawa meluangkan waktu menjadi penenun. Semua dikerjakan dengan tangan. Seperti memintal kapas menjadi benang.
Pewarnaan kain juga menggunakan bahan-bahan alami, seperti daun, batang atau akar pohon. Dibutuhkan waktu berbulan-bulan untuk mendapatkan warna yang diinginkan.
Perajin tenun bebali mengutamakan kualitas daripada kuantitas. Tangan-tangan terampil kaum muda menghasilkan sehelai kain minimal dalam 3 pekan.
Sehelai kain Bali yang indah dijual mulai dari Rp 300 ribu hingga jutaan rupiah, tergantung tingkat kesulitan motif, warna, dan ukuran. Kain bebali kini tidak hanya diminati masyarakat lokal, tapi juga menjadi buah tangan turis mancanegara. (Mvi/Yus)
Dalam tayangan Liputan 6 Siang SCTV, Selasa (28/10/2013), Banjar Kangin di Desa Seraya Timur di Kabupaten Karang Asem, Bali adalah sentra tenun tradisional yang indah.
Hampir di setiap sudut desa, kaum hawa meluangkan waktu menjadi penenun. Semua dikerjakan dengan tangan. Seperti memintal kapas menjadi benang.
Pewarnaan kain juga menggunakan bahan-bahan alami, seperti daun, batang atau akar pohon. Dibutuhkan waktu berbulan-bulan untuk mendapatkan warna yang diinginkan.
Perajin tenun bebali mengutamakan kualitas daripada kuantitas. Tangan-tangan terampil kaum muda menghasilkan sehelai kain minimal dalam 3 pekan.
Sehelai kain Bali yang indah dijual mulai dari Rp 300 ribu hingga jutaan rupiah, tergantung tingkat kesulitan motif, warna, dan ukuran. Kain bebali kini tidak hanya diminati masyarakat lokal, tapi juga menjadi buah tangan turis mancanegara. (Mvi/Yus)
