Pelaku Pasar Modal Mengeluh OJK Lebih 'Sayang' Perbankan

OJK dinilai lebih banyak mencurahkan perhatiannya pada sektor perbankan dibandingkan pasar modal Indonesia.

oleh Dian Ihsan Siregar diperbarui 21 Agu 2013, 14:05 WIB
Chief Economist and Director for Investor Relation Bahana TCW, Budi Hikmat menilai lembaga Otoritas Jasa Keuangan (OJK) masih condong lebih banyak mengurusi sektor perbankan dibanding pasar modal Indonesia yang dianggap masih sangat minim.

"OJK harus memperhatikan lah pasar modal Indonesia," ujar Budi ketika ditemui dalam acara Halal bi Halal Bahana Group dan Market Update di Graha Cimb Niaga, Jakarta, Rabu (21/8/2013).

Budi menjelaskan perhatian yang lebih banyak diberikan OJK akan memacu meningkatnya jumlah investasi di pasar modal Indonesia. Apalagi, otoritas bursa selama ini berjanji akan meningkatkan basis investor domestik.

"Kalau melihat indikator lainnya, selain bank, juga bisa berinvestasi di reksadana. Untuk itu investasi di bidang apa pun harus dilakukan, jangan terus menerus mengarah ke perbankan," katanya.

Dengan jumlah investor yang lebih banyak, Budi yakin pasar modal Indonesia akan bisa semakin kokoh.

Perhatian besar yang diberikan OJK juga diyakini bakal mendorong banyak perusahaan untuk melakukan penawaran umum saham perdana (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI).

"Jadi tingkatkanlah investasi di pasar modal Indonesia. Jangan terus menerus OJK condong kepada perbankan," tingkatnya. (Dis/Shd)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya