Rupiah Terjun Bebas, Apa Kata Sri Mulyani?

Mantan Menkeu RI Sri Mulyani turut mengomentari pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 19 Agu 2013, 16:20 WIB
Mantan Menteri Keuangan (Menkeu) RI Sri Mulyani turut mengomentari pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) yang sempat menyentuh level Rp 10.600.

Menurut dia, kondisi pelemahan nilai tukar itu sangat mencerminkan kondisi fundamental Indonesia yang terpengaruh faktor eksternal. Pelemahan rupiah dinilai berasal dari pelemahan ekspor terutama dari sisi volume.

Bagaimanapun, menurut dia, kondisi ekspor ini memang tergantung dari pasar di luar negeri. "Kalau kita berbicara design growth ekspor yang kuat baik price-nya meningkat, itu tergantung dari market di luar, market di luar melemah, jadi ekspor tidak bisa menjdi andalan," jelas dia di JCC, Senin (19/8/2013).

Dari sisi dalam negeri, Sri menyarankan agar pertumbuhan ekonomi Indonesia tidak dikontribusikan dari sisi konsumsi semata.

"Saat ini, investasi dalam negeri sedang melemah. Ini bukan berita yang baik. Tapi kalau mau pertumbuhan ekonomi Indonesia yang bagus, maka investasi harus ditingkatkan, khususnya investasi yang produktif dan bukan konsumtif semata," tambahnya.

Kedua hal ini (baik dari eksternal dan internal) harus diperbaiki oleh pemerintah Indonesia saat ini. Sebab bila kedua kondisi tersebut melemah, otomatis akan mengakibatkan pelemahan rupiah. (Yas/Nur)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya