Retinoblastoma, Kanker Ganas yang Banyak Dialami Anak

Anak-anak yang berumur di bawah 5 tahun ternyata bisa juga terkena kanker, salah satunya Retinoblastoma.

oleh Liputan6 diperbarui 08 Jul 2013, 09:00 WIB
Siapa bilang penyakit kanker hanya dapat dialami oleh orang yang sudah dewasa? Anak-anak yang berumur di bawah 5 tahun ternyata bisa juga terkena kanker, salah satunya Retinoblastoma. Setiap tahunnya, 200 hingga 300 anak didiagnosis mengalami penyakit retinoblastoma.

Deskripsi

Menurut penjelasan dari mayoclinic dan webmd yang dilansir pada Senin (8/7/2013), retinoblastoma merupakan jenis kanker ganas yang menyerang lapisan retina pada mata. Dibandingkan dengan orang dewasa, penyakit ini lebih banyak dialami oleh anak-anak.

Retinoblastoma dapat menyerang satu mata (unilateral) atau bahkan kedua mata (bilateral). Penyakit ini timbul akibat adanya proses mutasi genetik pada sel-sel saraf di dalam retina. Hal ini menyebabkan sel saraf terus tumbuh dan berkembang dan membentuk tumor pada retina. Tumor ini juga dapat tumbuh dan mengisi hampir seluruh vitreous humor (zat seperti selai yang mengisi bola mata). Selain itu, tumor ini juga dapat pecah dan menyebar ke bagian lain dari mata.

Tahapan perkembangan dari penyakit ini adalah sebagai berikut:
  • Retinoblastoma intraokular. Ini merupakan tahap awal dari penyakit retinoblastoma. Pada tahapan ini, retinoblastoma belum menyebar ke jaringan luar mata.
  • Retinoblastoma ekstraokular. Pada tahapan ini, virus kanker sudah menyebar ke luar mata atau ke bagian lain dari tubuh.
  • Retinoblastoma berulang. Setelah melakukan perawatan, virus kanker kembali tumbuh dan menyebar pada mata atau ke bagian lain dari tubuh.
Gejala
  1. Apabila Anda mengalami tanda-tanda di bawah ini, kemungkinan besar Anda mengidap penyakit retinoblastoma.
  2. Ada warna putih dalam lingkaran tengah mata (pupil) ketika mata Anda terkena cahaya.
  3. Mata tidak bisa bergerak dan fokus pada arah yang sama.
  4. Pupil terus melebar.
  5. Mata merah dan bengkak.
Penyebab

Belum diketahui penyebab lain dari penyakit ini. Namun, dari sebagian besar kasus, penyakit ini disebabkan oleh faktor keturunan. Anak-anak dapat mewarisi mutasi genetik dari orangtua mereka. Jika salah satu orangtua Anda mengidap penyakit ini, setiap anaknya memiliki peluang sebesar 50 persen untuk mengidap penyakit yang sama. Retinoblastoma yang dibawa secara turun temurun cenderung menyerang kedua mata.

Jika memiliki riwayat keluarga retinoblastoma, tanyakan dokter anak Anda ketika anak Anda harus mulai ujian mata secara teratur untuk layar untuk retinoblastoma.Meskipun mutasi genetik meningkatkan risiko anak retinoblastoma, itu tidak berarti bahwa kanker bisa dihindari.

Pengobatan

Untuk penyakit retinoblastoma yang diwariskan, pencegahan dapat dilakukan dengan melakukan pengujian genetika yang memungkinkan Anda untuk mengetahui penyakit itu sejak dini dan dapat ditangani lebih cepat. Kesempatan untuk menyembuhkan penyakit ini lebih besar. Namun, apabila penyakit retinoblastoma sudah memburuk, maka Anda dapat melakukan beberapa hal di bawah ini disesuaikan dengan ukuran dan lokasi tumor Anda.

1. Kemoterapi

Pengobatan jenis ini menggunakan bahan kimia untuk membunuh sel kanker. Pengobatan ini dapat dilakukan dengan mengonsumsi pil kemoterapi ataupun ditransmisikan melalui pembuluh darah. Untuk anak-anak yang mengidap penyakit retinoblastoma, kemoterapi dapat membantu mengecilkan tumor.  Sehingga pengobatan jenis lain, seperti erapi radiasi, cryotherapy, thermotherapy atau terapi laser, dapat digunakan untuk mengobati sel-sel kanker yang tersisa. Hal ini dapat meningkatkan kemungkinan bahwa Anda tidak mmerlukan pembedahan.

2. Terapi radiasi

Jenis terapi ini menggunakan sinar berenergi tinggi, seperti sinar-X, untuk membunuh sel kanker. Ada 2 jenis terapi radiasi yang digunakan untuk mengobati retinoblastoma, yakni:

  • Radiasi internal (brachytherapy)Selama radiasi internal, perangkat pengobatan sementara ditempatkan di atau dekat tumor. Radiasi internal untuk retinoblastoma menggunakan piringan kecil yang terbuat dari bahan radioaktif. piringan tersebut dijahit di tempat dan dibiarkan selama beberapa hari sementara perlahan-lahan mengeluarkan radiasi untuk tumor. Menempatkan radiasi dekat tumor mengurangi kesempatan bahwa pengobatan akan mempengaruhi jaringan mata yang sehatRadiasi sinar eksternal.
  • Radiasi sinar eksternal. Ini menggunakan sinar bertenaga tinggi (sinar-X). Namun, apabila sinar radiasi mencapai daerah halus di sekitar mata, seperti otak, itu akan menimbulkan efek samping. Oleh karena itu, jenis terapi ini hanya dianjurkan apabila jenis pengobatan lain tidak bekerja.
  • Terapi laser (laser fotokoagulasi)

    Laser digunakan untuk menghancurkan pembuluh darah yang memasok oksigen dan nutrisi ke tumor. Tanpa adanya sumber untuk bahan bakar, sel kanker akan mati.
  • Cold treatment (cryotherapy)

    Zat yang sangat dingin, seperti nitrogen cair, digunakan pada jenis  pengobatan ini guna membunuh sel kanker. Selama cryotherapy, zat  tersebut ditempatkan di atau dekat sel-sel kanker. Sel kanker akan  membeku dan mencair. Proses pembekuan dan pencairan, diulang  beberapa kali dalam setiap sesi cryotherapy.                                                                                                                     
  • Heat treatment (thermotherapy): Thermotherapy menggunakan suhu panas yang ekstrem untuk membunuh  sel kanker. Selama thermotherapy, panas diarahkan pada sel kanker  dengan menggunakan USG, microwave atau laser.

Operasi

Jenis pengobatan ini harus dilakukan apabila tumor terlalu besar dan  tidak dapat diobati oleh metode lain. Jenis pembedahan untuk  retinoblastoma, antara lain:

  1. Enukleasi. Jenis pembedahan untuk mengangkat mata yang terkena sel kanker. Otot-otot dan jaringan di sekitar mata akan dilepaskan dan bola mata akan diangkat. Sebagian dari saraf optik, yang memanjang dari belakang mata ke otak, juga akan dihilangkan.
  2. Pembedahan untuk menempatkan implan mata. Setelah bola mata diangkat, ahli bedah segera menempatkan bola khusus - terbuat dari bahan plastik atau lainnya - dan ditempatkan dalam rongga mata. Otot-otot yang mengatur pergerakkan mata direkatkan pada implan. Apabila sudah sembuh, otot-otot mata akan beradaptasi dengan bola mata implan, sehingga bola mata impan bisa bergerak seperti mata alami. Namun, bola mata implan yang ditanamkan tidak bisa melihat.

Namun, apabila Anda melakukan operasi seperti di atas, Anda akan  mengalami infeksi dan pendarahan.

(Mel)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya