Jokowi-Ahok Diminta Beri Jabatan Strategis untuk Tokoh Betawi

Karena bukan berasal dari Betawi pasangan Gubernur DKI Jakarta Jokowi dan Wagub Ahok dinilai belum cukup mampu mengangkat budaya Betawi.

oleh Andi Muttya Keteng diperbarui 20 Jun 2013, 14:04 WIB
Tokoh masyarakat Betawi Syahrudin menilai pasangan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo atau Jokowi dan Wagub Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok belum cukup mampu mengangkat budaya Betawi.

Jokowi merupakan pria Jawa kelahiran Solo. Sedangkan Ahok berasal dari tanah Belitung di Sumatera. Karena itu, kedua pemimpin Jakarta ini diminta untuk memberikan ruang di pemerintahan bagi tokoh-tokoh Betawi.

"Gubernur DKI Jakarta perlu memberikan kepercayaan kepada tokoh Betawi untuk memegang jabatan strategis. Setidaknya tokoh itu lebih  memahami karakter warga Betawi yang jumlahnya 18 persen dari total penduduk Jakarta," kata Syahrudin di Balaikota, Jakarta, Kamis (20/6/2013).

Menurutnya, dengan pemberian ruang bagi tokoh Betawi, maka itu dapat mempengaruhi psikologis warga asli Jakarta. Dengan begitu, kata dia, warga Betawi diharapkan lebih percaya diri.

Selain itu, dia menilai Tokoh Betawi juga dibutuhkan sebagai simbol muatan lokal untuk mendukung promosi ciri khas DKI Jakarta.

"Gubernur berulangkali mengatakan DKI harus punya ciri khas Betawi, baik dari bangunan maupun dari pakaian. Yang tahu detail tentang filosofi Betawi yah orang Betawi," pungkas Syahrudin. (Ndy/Ism)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya