Presiden Amerika Serikat Barack Obama dan Presiden Rusia Vladimir Putin tetap pada pendirian dalam menyikapi perang saudara berkepanjangan di Suriah.
Keduanya tampak berselisih kecil di hadapan wartawan dalam konferensi pers di sela-sela acara Konferensi Group of Eight (G8) 2013 di Fermanagh, Enniskille, Irlandia Utara, Inggris, Senin 17 Juni 2013, waktu setempat.
Berbicara bersama di hadapan wartawan, Obama dan Putin tampak tegang. Putin beberapa kali menunduk seperti memandangi lantai. Sedangkan Obama sesekali menoleh ke Putin.
Baik Obama maupun Putin mengungkap, mereka mempunyai pandangan yang berbeda soal konflik Suriah. Tapi tujuan mereka sama: menyelesaikan kekerasan di Suriah guna menekan jumlah korban jiwa.
"Kami mempunyai sikap yang berbeda penuh. Namun kami sepakat untuk menghentikan kekerasan dan banyaknya korban jiwa yang terus meningkat. Demi menyelesaikan masalah dengan damai. Kami akan berunding di Jenewa," ungkap Putin dalam konferensi pers setelah berdiskusi secara tertutup dengan Obama, seperti dimuat BBC, Selasa (18/6/2013).
"Kami sepakat untuk mendorong para pihak ke meja perundingan," tambah dia.
Obama pun mengakui dirinya dan Putin memiliki perspektif yang berbeda. Tetapi mempunyai kepentingan yang sama demi mengurangi pertumpahan darah di Suriah.
"Terkait Suriah, kita memiliki perspektif yang berbeda pada masalah tersebut. Tetapi kami berbagi ide dalam mengurangi kekerasan, mengamankan senjata kimia dan memastikan bahwa mereka tidak menggunakan mereka juga tidak tunduk proliferasi. Kita ingin mencoba untuk menyelesaikan masalah melalui politik jika mungkin," ujar Obama.
"Jadi kita akan menginstruksikan tim kami untuk terus bekerja pada potensi tindak lanjut Jenewa."
Saat itu pula, Obama coba mencairkan suasana lewat lelucon soal hobi olah raga dirinya dan Putin. "Kita juga berbicara tentang keahlian judo Presiden Putin dan menurunnya kemampuan saya pada olahraga basket. Kami berdua menyadari, kami semakin tua. Semakin lama untuk pulih," canda Obama.
Namun lelucon ini disambut dingin oleh Putin. "Presiden cuma ingin bikin saya santai dengan pernyataannya soal usia," ucap Putin.
AS dan Rusia dikenal sebagai negara yang paling berpengaruh dalam konflik Suriah. AS mempunyai kendali dengan sekutunya, yakni Negara Barat dan Israel -- yang notabene mendukung pemberontak Suriah untuk menurukan Presiden Suriah Bashar al Assad. Sementara Rusia dikenal sebagai negara yang dekat dengan Iran, sebagai pendukung Presiden Assad. (Riz/Mut)
Bahas Perang Saudara Suriah, Obama dan Putin `Berselisih`
Presiden Amerika Serikat Barack Obama dan Presiden Rusia Vladimir Putin tetap pada pendirian dalam menyikapi konflik Suriah.
diperbarui 18 Jun 2013, 12:24 WIBAdvertisement
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
12 Cara Menurunkan Demam pada Anak, Beri Obat Jadi Opsi Terakhir
Caleg Gerindra dan Nasdem Dapil Jatim Dianggap Tidak Serius karena Absen di Sengketa Pileg
QRIS Bakal Gantikan Transaksi Debit hingga Kartu Kredit? Ini Jawaban Bank Indonesia
6 Resep Sayur Asem Bening yang Lezat dan Segar, Mudah Dibuat
Viral 20 Keyboard SLB untuk Siswa Disabilitas Tertahan di Bea Cukai, Menkeu Sri Mulyani Turun Tangan
Top 3 Tekno: Phishing hingga Ransomware Incar Perbankan Jadi Sorotan
Pelemahan Rupiah Bakal Separah Krisis 1998 dan 2008? Ini Prediksi Bank Indonesia
Kata Buya Yahya soal Sholat Sambil Memejamkan Mata agar Khusyuk, Bolehkah?
120 Kata-kata Anniversary Pernikahan Islami, Penuh Doa dan Harapan
Nikita Mirzani Ngaku Dirinya yang Putusin Rizky Irmansyah Lebih Dulu
Sejarah Singkat Hari Tari Sedunia yang Dirayakan Tiap 29 April
Sirkuit Mandalika Teraliri Listrik Energi Hijau, NTB Optimis Kembangkan Green Tourism