Depresi Usai Melahirkan Itu Bukan Sakit Jiwa!

Bukan hanya masalah fisik dan penampilan yang bisa dialami wanita pascamelahirkan. Tapi biasanya juga berimbas pada masalah psikis.

oleh Fitri Syarifah diperbarui 13 Jun 2013, 10:15 WIB
Bukan hanya masalah fisik dan penampilan yang bisa dialami wanita pascamelahirkan. Tapi juga berimbas pada masalah psikis dan sosial. Meski perlu diwasapadai, depresi pascamelahirkan bukanlah sakit jiwa.

Begitu dikatakan dokter spesialis kebidanan dan kandungan RS Bunda Dr. Ivan Rizal Sini, MD, FRANZCOG, GDRM, SpOG dalam acara workshop Dermatix bertema 'Risiko Setelah Melahirkan: Apa yang tidak Anda Ketahui dan Wajib Diketahui' di RS Bunda Jakarta, yang ditulis Kamis (13/6/2013).

Ivan menceritakan, banyak ibu depresi kemudian membunuh anaknya disebut sakit jiwa. Padahal ini sebenarnya depresi pascamelahirkan.

"Secara psikologi, wanita yang baru melahirkan memiliki risiko Post Natal Blues ( kesedihan yang tidak diketahui penyebabnya) dan depresi. Gejalanya cenderung tidak stabil emosinya," jelas Ivan.

Post natal blues menurut Ivan baru terlihat saat hamil dan akibatnya akan mengalami depresi berat. "Bisa dilihat jika saat hamil wanita sering sedih, merasa takut dan sebagainya".

Tapi depresi ini bisa dicegah dengan support semua orang. "Walaupun gejala ini sering dialami di luar negeri, tapi kemungkinan mengalami gangguan psikologis di Indonesia ini ada. Kuncinya adalah peran suami, keluarga, dan dokter. Jika wanita memiliki gejala depresi, segera bicarakan dengan dokter," tambahnya.

(Fit/Mel/*)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya