Harga Minyak Naik Ditopang Klaim Pengangguran AS

Harga minyak naik di atas US$ 93 per barel untuk pertama kali dalam dua minggu, merespons data terbaru tentang klaim pengangguran Amerika Serikat.

oleh Liputan6 diperbarui 26 Apr 2013, 06:36 WIB
Harga minyak naik di atas US$ 93 per barel untuk pertama kali dalam dua minggu, merespons data terbaru tentang klaim pengangguran Amerika Serikat (AS) yang mengindikasikan pertumbuhaan penyerapan tenaga kerja dibanding bulan sebelumnya.

Seperti dikutip dari Associated Press, Jumat (26/4/2013), harga mentah jenis West Texas Intermediate (WTI) pengiriman Juni naik US$ 2,21 menjadi US$ 93,64 per barel di New York Mercantile Exchange.

Minyak jatuh ke level terendah tahun ini di kisaran US$ 86,68 per barel pada minggu lalu. Namun sejak itu, harga minyak naik selama enam hari berturut-turut, meningkat US$ 6,96, atau 8%.

Sementara harga minyak mentah Brent, yang banyak digunakan untuk penyulingan AS, untuk pengiriman Juni juga naik US$ 1,68 menjadi US$ 103,41 per barel.

Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan jumlah orang AS yang mencari tunjangan pengangguran turun pada pekan lalu menjadi 339 ribu. Penurunan ini menunjukkan angka pemutusan hubungan kerja (PHK) telah menurun, dan menjadi sinyal positif bagi permintaan bensin.

Harga satu galon gas turun tipis menjadi US$ 3,51 per galon. Angka itu turun US$ 15 sen dari bulan lalu dan US$ 33 sen lebih murah dibanding tahun lalu.

Berikut perdagangan berjangka komoditas energi lainnya di Nymex:

- Bensin naik US$ 6 sen menjadi US$ 2,81 per galon.

- Minyak pemanas naik US$ 6 sen menjadi US$ 2,9 per galon.

- Gas alam stagnan US$ 4,17 per seribu kaki kubik. (Ndw)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya