Kolaborasi Pentahelix, Lima Unsur Kekuatan Terwujudnya SDGs 2030

Kolaborasi pentahelix meliputi pemerintah, media, korporasi, akademisi dan masyarakat.

oleh Marifka Wahyu Hidayat diperbarui 01 Mei 2024, 00:35 WIB
M. Kurnia Ariawan Direktur Utama Kideco, Yanuar Nugroho, Koordinator Tim Ahli Sekretariat Nasional SDGs, Kementerian PPN/Bappenas, Suharman Norman, Sekjend CFCD, Qatro Ramandhi, S.T, M.Sc Kabid ESDM, dalam sesi talk show. Foto: Kideco

Liputan6.com, Jakarta- Kerjasama pemangku kepentingan antara pemerintah dan pihak swasta, harus semakin ditingkatkan. Hal tersebut demi mewujudkan program Sustainable Development Goals (SDGs) atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan yang ditargetkan terlaksana penuh di tahun 2030 mendatang.

Pakar Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Prof. Winarni D. Monoarfa menyebutkan harus ada kerjasama pentahelix untuk mencapai tujuan SDGs tahun 2030 mendatang. 

Menurutnya, kolaborasi pentahelix meliputi pemerintah, media, korporasi, akademisi dan masyarakat. Hal tersebut diungkapkannya saat acara launching Anugerah Indonesia CSR Award (ICA) dan Indonesia SDGs Award (ISDA) 2024.

"2030 sebentar lagi, perlu ada komitmen nyata dari negara-negara untuk mencapai target SDGs yang telah ditetapkan bersama, bagaimana peran daerah-daerah, korporasi dan pihak lainnya untuk berkontribusi,” ujarnya,  Senin (29/04/2024).

Melalui ICA dan ISDA Award 2024, akan dilihat efektifitas berjalannya sebuah program khususnya program lingkungan dan masyarakat. Acara ini rencananya akan berlangsung pada September mendatang dengan dukungan oleh KLHK, Bappenas, dan Badan Standardisasi Nasional (BSN).

Hal senada dikatakan Kepala Sekretariat Nasional TPB/SDGs Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Pungkas Bahjuri Ali. Ia menambahkan, bahwa untuk perusahaan swasta, dapat digunakan aspek environmental, social, and governance (ESG) untuk mencapai target SDGs.

"Dengan menggunakan aspek ESG perusahaan dapat mencapai upaya pencapaian target SDGs, termasuk dengan cara menerapkan creating shared value oleh perusahaan dalam menjalankan program Corporate Social Responsibility," Bahjuri Ali menimpali. 

 

Sementara itu, Direktur Utama PT Kideco Jaya Agung, Mohammad Kurnia Ariawan, menambahkan bahwa pihaknya berkomitmen untuk mencapai target-target tersebut dan terus berkontribusi untuk masyarakat.

Pihaknya juga mengatakan jika rekan korporasi lainnya memiliki semangat yang sama, untuk mewujudkan hal tersebut salah satunya dengan mendukung penuh jalannya ICA dan ISDA Award 2024.

"Kami memastikan bahwa masyarakat dapat menerima kontribusi nyata dari Kideco, sehingga dapat terus sustainable dan mandiri ketika memasuki periode pasca tambang. ” ujar Mohammad Kurnia Ariawan.

Ketua Umum Corporate Forum for CSR Development (CFCD) , Thendri Supriatno, dalam kesempatan yang sama menyampaikan bahwa penganugerahan tersebut menggunakan ISO 26000’ dan kerangka 17 tujuan SDGs.

"Kami melihat dan menilai untuk kegiatan program CSR untuk ICA menggunakan ISO 26000 dan ISDA menggunakan kerangka 17 tujuan Sustainable Development Goals, sehingga semua pihak juga tahu dan selaras dalam menjalankan program aktual di lapangan dan pada saat melakukan penilaian program,” terangnya.

Sekedar informasi, ICA dan ISDA Awards merupakan pemberian penghargaan dan apresiasi bagi para pelaku usaha swasta, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), lembaga penggiat CSR, maupun perorangan, yang diadakan secara rutin setiap tahunnya. Acara tersebut digelar oleh CFCD. 

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya