Harga Emas Antam Naik Lagi Hari Ini, Simak Rinciannya di 14 Maret 2024

Harga emas yang dijual oleh PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau harga emas Antam kembali naik pada hari ini setelah kemarin mengalami penurunan yang dalam sebesar Rp 10.000 per gram.

oleh Arthur Gideon diperbarui 14 Mar 2024, 09:15 WIB
Pada perdagangan Kamis (14/3/2024), harga emas Antam dibanderol Rp 1.230.000 per gram, naik Rp 3.000 jika dibandingkan dengan perdagangan kemarin. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Harga emas yang dijual oleh PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau harga emas Antam kembali naik hari ini setelah kemarin mengalami penurunan yang dalam. Pada perdagangan Kamis (14/3/2024), harga emas Antam dibanderol Rp 1.230.000 per gram, naik Rp 3.000 jika dibandingkan dengan perdagangan kemarin.

Sedangkan untuk harga emas Antam untuk pembelian kembali atau buyback juga naik Rp 3.000 menjadi Rp 1.095.000 per gram. Harga buyback ini adalah jika Anda ingin menjual emas, Antam akan membelinya di harga Rp 1.095.000 per gram.

Antam menjual emas dengan ukuran mulai 0,5 gram hingga 1.000 gram. Anda dapat memperoleh potongan pajak lebih rendah (0,45 persen) jika menyertakan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).

Rincian Harga Emas Antam

Berikut rincian harga emas Antam hari ini, melansir laman logammulia.com:

  • Harga emas Antam 0,5 gram:Rp 651.500
  • Harga emas Antam 1 gram: Rp 1.203.000
  • Harga emas Antam 2 gram: Rp 2.346.000
  • Harga emas Antam 3 gram: Rp 3.494.000
  • Harga emas Antam 5 gram: Rp 5.790.000
  • Harga emas Antam 10 gram: Rp 11.525.000
  • Harga emas Antam 25 gram: Rp 28.687.000
  • Harga emas Antam 50 gram : Rp 57.295.000
  • Harga emas Antam 100 gram: Rp 114.512.000
  • Harga emas Antam 250 gram: Rp 286.015.000
  • Harga emas Antam 500 gram: Rp 571.820.000
  • Harga emas Antam 1.000 gram: Rp 1.143.600.000.
2 dari 3 halaman

Harga Emas Dunia Kembali Bercahaya Dampak Pelemahan Dolar AS

Harga jual emas batangan Antam ukuran satu gram dibanderol di harga Rp 599.000 per gram, Jakarta, Senin (10/10). Jumlah itu tidak mengalami perubahan dari harga perdagangan akhir pekan kemarin, yakni Rp 599.000 per gram. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Harga emas dunia kembali menguat pada perdagangan Rabu yang didukung oleh pelemahan dolar Amerika Serikat (AS). Investor tetap mengharapkan Bank Sentral AS atau the Federal Reserve (the Fed) memangkas suku bunga di Juni meskipun laporan inflais AS lebih tinggi dari perkiraan.

Kenaikan harga emas dunia juga didukung oleh ketegangan geopolitik yang membuat permintaan instrumen investasi safe haven seperti emas batangan naik.

Mengutip CNBC, Kamis (14/3/2024), harga emas di pasar spot naik hampir 0,9% menjadi USD 2.176,06 per ounce. Sedangkan harga emas berjangka AS naik 0,7% menjadi USD 2.181,80 per ounce.

Indeks dolar turun 0,2% harga membuat emas lebih murah bagi pembeli yang bertransaksi menggunakan mata uang lainnya.

“Situasi kenaikan harga emas saat ini sama-sama menguntungkan, jika Fed memangkas suku bunga, maka emas akan melonjak secara substansial, jika mereka tidak memangkas suku bunga, akan ada kekhawatiran terhadap inflasi yang dapat mendorong harga emas lebih tinggi,” kelas analis pasar senior RJO Futures Bob Haberkorn.

Ia kemudian menambahkan, kenaikan harga emas hari ini menunjukkan adanya pembelian atau aksi borong pada saat penurunan harga.

Emas batangan pada hari Selasa turun dari rekor tertingginya yang dicetak pada minggu lalu. Penurunan yang terjadi pada Selasa kemarin merupakan penurunan satu hari terburuk sejak 13 Februari.

3 dari 3 halaman

Pelaku Pasar Masih Yakin

Petugas menunjukkan sampel logam mulia di Butik Emas Antam, Jakarta, Kamis, (23/7/2020). Usai cetak rekor ke posisi termahalnya di Rp 982 ribu, harga emas PT Aneka Tambang Tbk (Emas Antam) kembali turun Rp 5.000 menjadi Rp 977 ribu per gram pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Penurunan harga emas terjadi setelah sebuah laporan menunjukkan harga konsumen AS meningkat tajam pada bulan Februari, yang mengindikasikan adanya kekakuan dalam inflasi.

Inflasi yang lebih tinggi dari perkiraan berarti lebih banyak tekanan pada The Fed untuk mempertahankan suku bunga tetap tinggi, sehingga membebani aset-aset yang tidak memberikan imbal hasil seperti emas. Logam mulia juga digunakan sebagai lindung nilai terhadap inflasi.

Namun, dalam FedWatch Tool dari CME Group memperlihatkan bahwa pelaku pasar terus bertaruh pada penurunan suku bunga di bulan Juni, dengan memperkirakan peluang sebesar 65% dibandingkan dengan 72% sebelum data CPI dirilis.

“Jika (perang Rusia-Ukraina) meningkat, Anda mungkin bisa berharap untuk melihat lebih banyak stimulus yang akan keluar dari negara-negara Barat untuk mendanai Ukraina, dan saat ini emas pada dasarnya sedang dalam pengaruh geopolitik dan mengabaikan CPI,” Haberkorn dikatakan.

Infografis Keluarga Cendana dan Artis Terseret Investasi Bodong MeMiles. (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya