Warga Kota Madiun Diimbau Tak Panik, Pemkot Pastikan Stok Beras Aman

Sesuai data Bulog setempat, stok beras di Gudang Bulog Madiun saat ini mencapai kisaran 4 hingga 6 ribu ton. Pihaknya bersama Bulog terus menjaga agar stok beras selalu di atas 2 ribu ton.

oleh Erik Erfinanto diperbarui 18 Feb 2024, 22:00 WIB
Pekerja memindahkan beras ketika bongkar muat beras bulog di gudang PT Food Station Tjipinang Jaya, Jakarta Timur, Jumat (3/2/2023). Untuk menstabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP), Perum BULOG akan menyaluran beras SPHP di Pasar Induk Beras Cipinang dari 13 ribu menjadi 30 ribu ton,dengan harga paling tinggi sebesar Rp. 8.900. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Kota Madiun - Pemerintah Kota (Pemkot) Madiun melalui Dinas Perdagangan memastikan ketersediaan atau stok beras di pasaran maupun Gudang Bulog setempat cukup dan aman.

"Kami terus koordinasi dengan Bulog untuk memantau stok atau ketersediaan tetap cukup," ujar Kepala Dinas Perdagangan Kota Madiun Ansar Rasidi di Madiun, Minggu (18/2/2024).

Sesuai data Bulog setempat, stok beras di Gudang Bulog Madiun saat ini mencapai kisaran 4 hingga 6 ribu ton. Pihaknya bersama Bulog terus menjaga agar stok beras selalu di atas 2 ribu ton.

Dengan kondisi stok yang aman tersebut, pihaknya meminta warga Kota Madiun agar tidak panik maupun khawatir.

Di samping itu, Pemkot Madiun juga menyediakan stok beras program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) di Warung Tekan Inflasi (Wartek) yang tersebar di 7 titik serta sejumlah pedagang di Pasar Besar dan Pasar Sleko yang telah terdata oleh Bulog.

Ansar mengungkapkan saat ini harga eceran tertinggi (HET) beras SPHP sebesar Rp10.900 per kilogram.

Namun demikian, Pemkot memberikan subsidi sehingga harga beras SPHP di Wartek menjadi Rp50.000 kemasan 5 kilogram.

Adapun, saat ini harga beras di pasaran untuk jenis medium, sudah menembus angka Rp14.000 sampai Rp15.000 per kilogram.

Sementara, Kepala BPS Kota Madiun Abdul Aziz menyarankan Pemkot Madiun untuk menyiapkan langkah antisipasi guna mengendalikan inflasi menjelang Ramadhan-Idul Fitri 1445 H, utamanya pada komoditas beras, telur ayam ras, daging ayam dan cabai rawit.

 

2 dari 2 halaman

Operasi Pasar Murah atau Subsidi Harga

Selain itu, pakaian, sandal dan sepatu serta jajanan ringan juga berpeluang mengalami kenaikan harga dan memicu inflasi.

BPS juga menekankan perlunya pengelolaan stok bahan pangan, terutama beras, sebab, pada Januari diketahui bahwa harga beras mengalami kenaikan.

"Dalam beberapa bulan ke depan, kita perlu memastikan bahwa stok bahan pangan, khususnya beras itu mencukupi guna menghindari potensi pemicu inflasi," katanya.

Untuk itu, pihaknya mendorong pemkot agar mengamankan ketersediaan bahan pangan dan menyusun kebijakan serta langkah pencegahan untuk mengatasi potensi kenaikan harga.

Kebijakan yang dilakukan bisa berupa operasi pasar, pasar murah dengan subsidi harga dan lainnya.

INFOGRAFIS JOURNAL_Bagaimana Cara Mencegah Orang Lain Bunuh Diri? (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya