Bank China Kasih Kredit Rp 6,8 Triliun untuk PLTU Cilacap

China Development Bank Corporation mengucurkan pinjaman sebesar US$ 700 juta atau setara Rp 6,8 triliun untuk membangun pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Cilacap Ekspansi.

oleh Liputan6 diperbarui 03 Apr 2013, 13:37 WIB
China Development Bank Corporation mengucurkan pinjaman sebesar US$ 700 juta atau setara Rp 6,8 triliun untuk membangun pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Cilacap Ekspansi, di Jawa Tengah dengan kapasitas 614 megawatt (MW) milik PT Sumber Segara Primadaya (S2P).

Menurut Direktur Utama PT S2P Muhammad Rasul, PLTU Cilacap ekspansi akan dibangun bersebelahan dengan PLTU Cilacap eksisting di Desa Karang Kandri, Kecamatan Adipala, Cilacap, Jawa Tengah. Listrik yang dihasilkan akan disalurkan ke sistem Jawa Bali melalui jaringan transmisi 500 kilovolt (Kv) sepanjang 2 kilometer (km) ke Gardu Induk Tegangan Tinggi (Gitet) Adipala, yang akan dibangun PT PLN (Persero)

"PT S2P menargetkan konstruksi proyek akan dapat dimulai dalam bulan ini," kata Rasul saat menghadiri penandatanganan nota kesepahaman, di Hotel Dharmawangsa, Jakarta, Rabu (3/4/2013).

Rasul menuturkan konstruksi PLTU Cilacap ekspansi diperkirakan memakan waktu 36 bulan dan dijadwalkan akan mulai beroperasi secara komersial pada 2016. Pembangkit ini memasok energi listrik ke sistem Jawa-Bali sebesar kurang lebih 4.300 gigawatthour (Gwh) per tahun dan dapat berkontribusi terhadap penghematan subsidi bahan bakar minyak (BBM).

Untuk proyek ini, PT S2P akan memasang mesin peralatan utama buatan China dengan teknologi yang lebih efisien, dengan penggunaan supercritical boiler dan flue gas desulphurization (fgd). Peralatan utama pembangkit akan menggunakan boiler dari pabrikan Dongfang Electric dan turbine dari pabrikan Shanghai Electric.

"Sedangkan balance of plant dari proyek ini memasang juga perlatan dengan mesin atau peralatan buatan dalam negeri, Eropa dan Amerika," pungkasnya. (Pew/Ndw)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya