Simak Kinerja Keuangan Calon Emiten Ecocare Indo Pasifik

Ecocare Indo Pasifik merupakan perusahaan yang bergerak di bidang usaha jasa pengelolaan dan penyewaan alat-alat higienitas dan sanitasi ruangan.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 20 Jan 2024, 09:08 WIB
Ilustrasi Laporan Keuangan, Laba, Rugi. Foto: Freepik/mindandi

Liputan6.com, Jakarta PT Ecocare Indo Pasifik Tbk akan segera mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI). Jika sesuai jadwal, saham perseroan akan mulai diperdagangkan pada 7 Februari 2024 dengan kode saham HYGN.

Ecocare Indo Pasifik merupakan perusahaan yang bergerak di bidang usaha jasa pengelolaan dan penyewaan alat-alat higienitas dan sanitasi ruangan beserta produk pendukungnya serta jasa pengendalian hama dan jasa kebersihan melalui entitas anak.

Adapun jasa pengelolaan yang dimaksud adalah jasa untuk pemasangan, maintenance dan service terhadap produk-produk yang disediakan oleh perseroan.

Melansir prospektus IPO PT Ecocare Indo Pasifik, Sabtu (20/1/2024), perseroan membukukan pendapatan sebesar Rp 131,41 miliar pr Juli 2023.

Raihan itu naik 29,14 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp 101,76 miliar.

Bersamaan dengan itu, beban pokok pendapatan naik menjadi Rp 76,43 miliar pada Juli 2023 dari Rp 56,9 miliar pada Juli 2022. Meski begitu, perseroan masih mencatatkan kenaikan laba kotor sebesar Rp 54,98 miliar pada Juli 2023 dibandingkan Rp 44,85 miliar pada Juli 2022.

Hingga Juli 2023, perseroan membukukan laba usaha Rp 7,56 miliar. Naik sekitar dua kali lipat atau 106,14 persen dibandingkan laba usaha pada Juli 2022 yang tercatat sebesar Rp 3,67 miliar.

Setelah dikurangi beban lain dan pajak perseroan membukukan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 8,44 miliar. Laba itu naik 113,87 persen dibandingkan raihan pada periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 3,95 miliar.

Dari sisi aset perseroan sampai dengan Juli 2023 tercatat sebesar Rp 139,83 miliar, naik dibandingkan posisi Desember 2022 yang tercatat sebesar Rp 125,59 miliar.

Liabilitas hingga Juli 2023 naik menjadi Rp 61,88 miliar dari Rp 56,61 miliar pada Desember 2022. Bersamaan dengan itu, ekuitas sampai dengan Juli 2023 naik menjadi RP 77,95 miliar dari Rp 68,98 miliar pada Desember 2022.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya