Korea Utara Tembak 200 Peluru Artileri, Korea Selatan Segera Evakuasi Warga Pulau Yeonpyeong

Korea Utara menembakkan lebih dari 200 peluru artileri di dekat dua pulau yang ada di Korea Selatan pada Jumat (5/1).

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 05 Jan 2024, 16:03 WIB
Sebuah layar TV menampilkan gambar peluncuran misil Korea Utara selama program berita di Stasiun Kereta Api Seoul di Seoul, Korea Selatan, Jumat (10/3/2023). Laporan Korea Utara tidak merinci jenis artileri apa yang terlibat dalam latihan pada Kamis (9/3) atau berapa banyak roket yang ditembakkan. (AP Photo/Ahn Young-joon)

Liputan6.com, Yeonpyeong - Korea Utara menembakkan lebih dari 200 peluru artileri di dekat dua pulau yang ada di Korea Selatan pada Jumat (5/1), demikian pernyataan dari Kementerian Pertahanan Seoul.

Korea Selatan kemudian memperingatkan bahwa tindakan tersebut mengancam perdamaian dan pihaknya akan merespons tindakan tersebut, dikutip dari laman NDTV.com, Jumat (5/1/2023).

Penduduk di kedua pulau tersebut kemudian diperintahkan untuk mengungsi.

Aksi ini digambarkan sebagai salah satu eskalasi militer paling serius antara kedua Korea sejak Korea Utara menembakkan rentetan peluru ke salah satu pulau tersebut pada tahun 2010.

Penembakan langsung ini menyusul peringatan berulang kali dari rezim Kim Jong Un di Pyongyang bahwa mereka siap berperang melawan Korea Selatan dan sekutunya, AS.

“Militer Korea Utara melakukan lebih dari 200 tembakan hari ini sekitar pukul 09:00 hingga 11:00 waktu setempat di wilayah Jangsan-got di bagian utara Pulau Baengnyeong dan wilayah utara, tepatnya Yeonpyeong Island," kata seorang pejabat kementerian pertahanan dalam sebuah pengarahan.

Kementerian mengeluarkan pernyataan tak lama setelah menyatakan: "Ini adalah tindakan provokatif yang mengancam perdamaian di Semenanjung Korea."

“Kami dengan tegas memperingatkan bahwa Korea Utara memikul tanggung jawab penuh atas krisis yang telah meningkat dan sangat mendesak mereka untuk segera menghentikan tindakan tersebut,” tambahnya.

“Militer kami memantau situasi melalui koordinasi erat dengan Amerika Serikat, dan akan mengambil tindakan yang tepat sebagai tanggapan terhadap provokasi Korea Utara.”

 

2 dari 4 halaman

Perintah Evakuasi dari Korea Selatan Usai Korut Tembak 200 Peluru Artileri

Bendera Korea Utara dan Korea Selatan berkibar berdampingan - AFP

Pejabat lokal di pulau Yeonpyeong mengatakan kepada AFP bahwa warga sipil telah diminta untuk mengungsi, dan menggambarkan perintah tersebut sebagai “tindakan pencegahan”.

Pulau Yeonpyeong Korea Selatan terletak di Laut Kuning. Letaknya sekitar 80 kilometer sebelah barat Incheon dan 12 kilometer sebelah selatan garis pantai Provinsi Hwanghae, Korea Utara.

Pihak berwenang di Pulau Baengnyeong juga melaporkan perintah evakuasi di sana.

“Kami sedang membuat pengumuman evakuasi saat ini,” kata seorang pejabat distrik setempat di pulau Baengnyeong kepada AFP, sambil menambahkan bahwa dia telah diberitahu bahwa militer Korea Selatan akan segera melakukan latihan angkatan laut.

“Awalnya saya mengira itu adalah peluru yang ditembakkan oleh militer kami sendiri. Namun kemudian diberitahu bahwa itu adalah tembakan dari Korea Utara,” kata Kim Jin-soo, seorang penduduk pulau Baengnyeong.

3 dari 4 halaman

Aksi Serupa Pernah Terjadi tahun 2010

Bendera Korea Utara (AFP PHOTO)

Pyongyang menembakkan 170 peluru artileri ke pulau Yeonpyeong pada November 2010, menewaskan empat orang termasuk dua warga sipil dalam serangan Korea Utara pertama di wilayah sipil sejak Perang Korea tahun 1950-53.

Hubungan antara kedua Korea berada pada titik terendah dalam beberapa dekade, setelah Kim menetapkan status Korut yang terus melakukan uji coba beberapa ICBM canggih.

Pada pertemuan di Pyongyang akhir tahun 2023, Kim memperingatkan akan adanya serangan nuklir di Korea Selatan dan menyerukan peningkatan persenjataan militer negara tersebut menjelang konflik bersenjata yang ia peringatkan dapat "terjadi kapan saja".

 

4 dari 4 halaman

Korea Utara Sebut Ada Ancaman dari AS dan Korsel

Bendera besar Korea Utara ditampilkan selama perayaan ulang tahun ke-73 negara itu di Lapangan Kim Il Sung di Pyongyang, Kamis (9/9/2021). Korea Utara dilaporkan menggelar parade militer pada Kamis dini hari dalam rangka merayakan HUT ke-73. (Korean Central News Agency/Korea News Service via AP)

Kim menuduh Amerika Serikat menimbulkan “berbagai bentuk ancaman militer” dan memerintahkan angkatan bersenjatanya untuk mempertahankan “kemampuan respons perang yang luar biasa”, menurut laporan KCNA tentang pertemuan yang berakhir pada hari Sabtu.

Pertemuan tersebut menyimpulkan bahwa perang dapat terjadi di semenanjung Korea kapan saja karena tindakan AS dan Korsel.

Dalam upaya untuk menghalangi Pyongyang, Washington mengerahkan kapal selam bertenaga nuklir di Busan, Korea Selatan akhir tahun lalu dan menerbangkan pesawat pembom jarak jauhnya dalam latihan dengan Seoul dan Tokyo.

Korea Utara menggambarkan penempatan senjata strategis Washington, seperti pesawat pengebom B-52, dalam latihan bersama di semenanjung Korea sebagai “langkah provokatif perang nuklir yang disengaja”.

Hasil Utama KTT Korea Utara-Korea Selatan adalah Perang Korea Berakhir (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya